Diduga Khotbah Salat Idul Fitri Berbau Politik, Jamaah Membubarkan Diri!
11 Juni 2019 by Dea DezellyndaJamaah membubarkan diri saat khatib khotbah tentang politik
Setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh, umat Islam merayakan kemenangan Idul Fitri. Biasanya umat Islam akan mengawali dengan salat Ied baik di jalanan, lapangan hingga stadion.
Setelah salat Ied, umat Islam wajib mendengarkan ceramah dari khatib. Namun apa jadinya bila seorang khatib diduga menyinggung masalah politik dalam ceramahnya?
Seperti yang terjadi dalam salat Ied yang diselenggarakan di Gaden, Kabupaten Klaten. Jamaah beramai-ramai walkout di tengah-tengah khatib sedang menyampaikan ceramah.
Jamaah merasa ceramah yang disampaikan khatib tidak pantas di mana khatib menyinggung masalah politik terlebih saat Idul Fitri yang harusnya dijadikan momen untuk merekatkan persaudaraan. Banyak warga yang menyayangkan hingga memutuskan untuk walkout.
Khatib menyinggung politik dalam ceramah usai salat Ied
Usai salat Ied, umat Islam wajib mendengarkan khotbah yang biasanya bermaterikan hari kemenangan, atau materi-materi yang bisa membuat hati para jamaah menjadi tenang dan damai. Hal sebaliknya dilakukan seorang khatib di Klaten yang berbicara tentang politik dalam khotbah.
Dilansir dari Tribunnews, dalam sebuah video yang dibagikan akun Twitter @kirekswasta memperlihatkan jamaah yang hendak walkout saat mendengarkan ceramah politik dari sang khatib.
“Partai-partai Islam dalam pesta demokrasi tidak beruntung. Berkali-kali gelaran pemilu, pemimpin dan parpol Islam selalu tidak beruntung. Lalu ke mana jutaan suara larinya? Diberikan kepada siapa? Begitu murah suara diperjualbelikan, tidak jarang pula menjadi korban kepentingan sekelompok orang, hanya untuk kepentingan politik,” demikian khotbah sang khatib.
Baca juga: Kayaknya Ngantuk Dengarkan Khotbah, Ini 7 Potret Orang-orang yang Tertidur Saat Beribadah
Jamaah ramai-ramai walkout mendengar khotbah khatib
Mendengar khotbah dari khatib yang berbau politik, jamaah merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk walkout meninggalkan lapangan tempat di mana dilakukan salat Ied. Jamaah merasa kedamaian Idul Fitri tak seharusnya dihancurkan dengan khotbah politik.
“Warga bubar alias walkout pas ceramah salat Ied di Klaten. Alasannya apa? Ceramahnya politik, udah bosan warga denger ginian, maksud ibadah biar damai dan adem malah sebel,” cuit akun @kirekswasta dalam unggahan video tersebut.
Para jamaah tak tahan lagi hingga suasana berubah menjadi tidak kondusif dan gaduh. Warga menyayangkan apa yang disampaikan sang khatib dalam ceramahnya yang masih saja berbicara politik dalam suasana Idul Fitri.
“Bali wae (pulang saja) nggak nyambung, politik itu,” ujar salah satu jamaah.
Netizen pun merasa geram dengan isi ceramah
Warga bubar alias walkout pas ceramah shalat Ied di Klaten.
— ANO (@kirekswasta) June 6, 2019
Alasannya apa? Ceramahnya politik, udah bosan warga denger ginian, maksud ibadah biar damai dan adem malah sebel pic.twitter.com/iQ4m26E21G
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun @kirekswasta. Hingga saat ini video tersebut disukai lebih dari 11.000 pengguna Twitter dan dibagikan lebih dari 9.000 kali.
Para netizen juga meninggalkan komentar-komentar yang menyayangkan ceramah sang khatib dan memuji aksi walkout jamaah dalam salat Ied di desa Gaden, Klaten.
“Ga bisa nahan untuk hari ini (Lebaran) aja, orang-orang seperti ini jangan dikasih mimbar,” cuit @Defree.
“Sungguh disayangkan. Harusnya saat saat seperti ini bisa dimanfaatkan untuk merekatkan persaudaraan,” tambah akun @Imnida03.
“Wah Klaten keren, emang harusnya khatib macem gitu harus kita tinggal aja,” tulis @erlbody.
“Baguslah rakyat sudah semakin cerdas dalam menyikapi sesuatu,” puji akun @AliLenon01.
“Itu artinya kita udah pinter, jangan mudah di provokasi, biarpun orangnya berjubah dan berjenggot,” cuit @wainudin.
Momen-momen Idul Fitri menjadi waktu yang tepat untuk merekatkan kembali persatuan dan perdamaian di Indonesia. Sehingga akan lebih sejuk jika Idul Fitri diisi dengan ceramah-ceramah yang berbau kedamaian dan kebahagiaan.