Diduga Depresi Selama Karantina, Pasien Corona Kabur Jebol Plafon!

ilustrasi pasien corona kabur
ilustrasi pasien corona kabur | news.detik.com

Kini si pasien jadi buronan!

Bagi sebagian besar masyarakat, pasien PDP atau pasien dalam pengawasan tentu mendapatkan stigma negatif, tak heran selama wabah virus corona (covid-19) berlangsung di beberapa daerah, masih ada masyarakat yang secara terang-terangan menolak jenazah dengan alasan bisa menularkan virus kepada penduduk setempat.

Gara-gara stigma itu pulalah, ada pula mantan penyintas virus corona yang malah nekat mengakhiri nyawa karena merasa terkucilkan padahal dirinya sudah dinyatakan sembuh. Berbagai pandangan negatif buat penderita memang tidak pernah berakhir, apalagi penularan virus yang sangat cepat membuat sebagian masyarakat nekat menutup diri demi melindungi tempat tinggalnya dari pendemi.

Berbicara soal wabah virus corona, baru-baru ini di Sumatera Selatan (Sumsel), dihebohkan dengan beredarnya kabar salah seorang pasien positif virus corona nekat kabur dari rumah sakit. Alasan kenapa pasien tersebut kabur juga masih belum diketahui pasti. Tapi dari tempat kejadian perkara, pasien tersebut terbukti menjebol plafon guna mencari jalan keluar dari rumah sakit tersebut.

Dilansir dari detik.com Sabtu (20/6/20), menurut keterangan Ketua Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Pali, Junaidi Anuar, pasien yang diketahui berinisal ND (25) itu semenjak dinyatakan positif pada 29 Mei 2020 sudah dikarantina di RSUD Talang Ubi, Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), dan peristiwa kaburnya ND diketahui saat tim medis hendak melakukan swab test kedua.

Benar, ada pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Talang Ubi kabur kemarin pagi. Ia menjebol atap kamar mandi rumah sakit, kata Junaidi Anuar, saat dimintai konfirmasi, Kamis (18/6/2020).

Status kabur masih positif COVID-19. Kita sudah datangi pihak keluarga juga, tetapi sampai saat ini belum diketahui ke mana, katanya.

Di tempat terpisah, Direktur Utama RSUD Talang Ubi, dr Fitri, menilai jika kaburnya ND diduga takut karena hendak dirujuk ke Palembang.

Pasien ini sudah dirawat sejak 1 minggu lalu. Rencananya kemarin mau tes swab kedua, tapi sudah tidak ada lagi di kamar, kata Fitri.

Lebih lanjut, kata Fitri, padahal pada hari Rabu (17/6/20), ND masih terlihat sekitar pukul 06.45 WIB, namun sekira pukul 07.00 WIB, ND tidak terlihat, petugas saat itu berfikiran jika pasien tengah berada di dalam kamar mandi, saat dicek untuk kedua kalinya pada pukul 10.00 WIB, pasien sudah tidak ada.

Baca juga :

ilustrasi pasien corona kabur
plafon yang dijebol | news.detik.com

Pukul 06.45 WIB itu petugas masuk antar teh jahe masih ada di kasur. Selanjutnya pukul 07.00 WIB antar sarapan sudah tidak ada di kasur, tapi pintu kamar mandi dalam keadaan tertutup dari dalam, katanya.

Pukul 10.00 WIB petugas masuk lagi mau swab kedua. Tapi masih nggak ada dalam kamar dan kamar mandi didobrak, ternyata atap sudah jebol dan pasien tidak ada lagi, kata Fitri.

Pasien ND ini hasil swab positif COVID-19. Kami sudah cari dan temui pihak keluarga pasien, kata keluarga takut akan dirujuk ke Palembang, terang Dirut RSUD Talang Ubi, dr Fitri, Kamis (18/6/2020).

Itu baru wacana bakal dirujuk karena ND berstatus OTG, tapi harus ada persetujuan juga dari pasien. Apalagi rumah sehat kita dan RSUD masih bisa menampung meski terus ada penambahan kasus, katanya.

Menyikapi kaburnya ND, pihak rumah sakit menghimbau pihak keluarga atau masyarakat yang melihat keberadaan ND segera melapor, karena ND dalam kondisi berstatus pasien positif COVID-19 tanpa gejala atau OTG.

Kita khawatir akan terjadi penularan. Jadi kami imbau untuk kembali agar mendapat perawatan sampai sembuh, katanya.

Baca juga :

www.cnnindonesia.com
Artikel Lainnya

Kapolres Pali AKBP Yudhi Suhariadi juga menjelaskan jika pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan tim gugus tugas untuk melakukan pencarian, termasuk memberikan imbauan kepada keluarga dan kerabat dekatnya.

Sekarang masih kita cari, keluarga sudah kita temui untuk diimbau. Karena ini juga demi kebaikan dan kesehatan pasien, kata Yudhi.

Tags :