Di Garda Terdepan Tangani Corona, Beginilah Ending Petugas Medis Saat Pulang ke Rumah

Perjuangan tenaga medis tangani corona
Perjuangan tenaga medis tangani corona | twitter.com

Yuk, bantu meringankan beban mereka

Untuk mengatasi virus corona ini, para staf medis lah yang harus berusaha mati-matian di garda terdepan. Mereka rela rentan terpapar virus corona Covid-19, yang penting para pasien bisa diselamatkan. Tak jarang, para tenaga medis harus mengorbankan kehidupan pribadi dan keluarga demi mengurus para pasien yang positif corona.

Perjuangan para tenaga medis ini tentu saja membuat orang-orang terdekat khawatir. Salah satunya dialami oleh seorang wanita Malaysia yang bernama Athirah Roskelana ini. Lewat akun Twitternya dia menceritakan kekhawatirannya karena ayahnya merupakan salah seorang tenaga medis yang menangani pasien terinfeksi corona.

Sang ayah yang berusia 56 tahun tersebut, harus berjuang mati-matian menyelamatkan nyawa orang yang tidak dia kenal. Dia juga harus jarang bertemu dengan anaknya sendiri karena pandemi virus corona dan harus bekerja hingga larut malam. Meski begitu, Athirah tetap bangga kepada ayahnya yang bernama Roskelana Parsun tersebut.

Salut untuk ayah. Nggak pernah bilang capek, nggak pernah ngeluh. Sering ketemu waktu pagi sebelum ayah pergi kerja. Kalau malam susah banget nggak pernah ketemu," tulisnya.

Baca Juga: 11 Ilustrasi Perjuangan Tenaga Medis Saat Hadapi Virus Corona Ini Bakal Bikin Kamu Terharu

Sejak virus corona mewabah, ayah Athirah tak bisa lagi leluasa memeluk anak-anaknya. Adik Athirah harus diingatkan setiap ingin memeluk ayahnya agar tidak terinfeksi virus corona. Miris memang, tapi mau giman alagi.

Kita juga mau ketemu ayah susah. Ayah itu sibuk terus. Adikku juga kalau mau peluk ayah nggak boleh. Harus dijelaskan dulu nanti takut virusnya masuk ke badan," imbuhnya.

Sang ayah biasanya baru pulang ke rumah pukul dua pagi. Namun, ayahnya tidak akan langsung masuk ke rumah. Sang ibu akan menyiapkan peralatan mandi dan ayahnya akan mandi di luar. Setelah tubuhnya dirasa bersih, barulah sang ayah masuk ke dalam rumah. Karena kelelahan seharian bekerja, terkadang ayahnya sampai nggak sempat makan.

Kadang itu ayah nggak makan karena sangat capek. Kayak semalam dia tertidur di depan TV, kalau melihatnya itu memang sedih," imbuhnya.

Kesibukan ayahnya juga berdampak pada sang ibu. Berat badan ibunya turun karena terus memikirkan kesehatan dan keselamatan sang ayah. Sang ibu bakal langsung khawatir kalau suaminya baru merawat orang yang positif virus corona.

Baca Juga: Ngeri, Ini Penampakan Wajah Tim Medis Pasien Corona Saat Tanpa Masker, Keriput dan Penuh Luka!

Artikel Lainnya

Istri mana tak risaukan suaminya kan. Ibu pun selalu mengomel kenapalah banyak orang nggak ngerti suruh diam di rumah, tapi malah pergi keluar," ujarnya.

Karena itulah, Athirah hanya bisa berharap agar sang ayah diberikan kesehatan saat bertugas. Dia berdoa agar ayahnya dijauhkan dari segala keburukan dan tetap baik-baik saja sampai pandemi ini berakhir.

Tags :