Demi Nafkah Rp450 Ribu Per Minggu, Suami Rela Bantu Istri Agar Bisa Poliandri

Ilustrasi poliandri
Ilustrasi poliandri | jatimnet.com

Kok udah kayak sinetron aja ya

Mendengar tentang poliandri, rasanya itu seperti terjadi di cerita fiksi saja. Pasalnya selama ini yang sering memiliki pasangan sah lebih dari satu adalah pihak lelaki. Tetapi ternyata hal itu benar-benar ada di dunia nyata. Bahkan suaminya sendiri yang meminta istri untuk menikah lagi.

Mengutip INDOZONE.ID (14/9/2021), seorang pria asal Desa Jolotundo, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang yang bernama Sucipto (44) membiarkan istrinya Badriyah (36) untuk menikah lagi dengan seorang pria berinisial AK.

BACA JUGA: Netizen Heboh Ada Anak Meninggal Karena Keracunan Permen Lipstik, Ternyata Ini Faktanya!

Ilustrasi poliandri
Sucipto dan Badriyah | www.indozone.id

Bahkan pernikahan antara Badriyah dan AK telah berlangsung selama tiga bulan. Hal itu dikemukakan oleh Kapolres Rembang AKBP Dandy Ario Yustiawan.

Bukan hanya rela istrinya menikah lagi, Sucipto bahkan membantu agar sang istri bisa menikah tanpa harus bercerai dengannya.

Awalnya, Sucipto mempromosikan istrinya di aplikasi MiChat. Sampai akhirnya, Badriyah berkenalan dengan lelaki berinisial AK. Keduanya tidak hanya menjalani adegan "cinta satu malam", namun hubungan keduanya malah berlanjut sampai ke jenjang pernikahan.

BACA JUGA: Jahanam! Diduga Tak Dibelikan Motor, Pemuda Ini Nekat Gorok Leher Ibunya Hingga Tewas

Ilustrasi poliandri
Ilustrasi poliandri | titiknol.co.id

Mudah bagi Sucipto untuk memalsukan dokumen-dokumen sebagai identitas sang istri, sebab ia bekerja sebagai perangkat di Desa Sendangsari. Beberapa dokumen ia palsukan untuk membuat akta nikah agar Badriyah bisa menikah dengan AK.

Yang dipalsukan adalah data-data atau surat untuk membuat akta nikah. Dengan alasan ekonomi, mereka sepakat untuk istrinya nikah lagi, ungkap Dandy dalam konferensi pers pada Senin (13/9/2021).

Badriyah sendiri adalah kepala sekolah di sebuah PAUD yang ada di Desa Jolotundo. Ia menikah lagi menggunakan identitas milik seorang perempuan berinisial SC yang merupakan guru PAUD di sekolah yang diasuh Badriyah.

Setelah menikah dengan AK, Badriyah akan menerima nafkah sebesar Rp450 setiap minggunya. Ia juga mengatur waktu bercinta menjadi dua sesi, malam hari bersama AK, dan siang hari bersama Sucipto. Itulah yang dilakukan Badriyah kurun tiga bulan terakhir sebelum akhirnya ditangkap.

BACA JUGA: Agar Corona Tidak Menyebar, Para Ahli Sarankan Pakai Masker Saat Bercinta

Ilustrasi poliandri
Ilustrasi poliandri | www.suara.com

Dandy juga mengatakan akta nikah Badriyah dan AK asli dan resmi, bukanlah pernikahan kontrak. Di sisi lain, ternyata ada faktor lain yang menyebabkan Badriyah ingin menikah lagi, ia tidak puas dengan layanan seksual dari Sucipto.

" Hasil pemeriksaan, si istri ini kurang puas, tutup Dandy.

Suaminya mengetahui hal tersebut dan mereka berdua sepakat untuk mencari laki-laki untuk dinikahkan dengan istrinya. Dengan harapan si laki-laki ini memberikan nafkah. Sejauh ini yang sudah berjalan Rp450 ribu per minggu, jelasnya.

Kasus tersebut terungkap ketika SC mendapati baha identitas dirinya terdaftar sudah menikah saat datang ke Kantor Urusan Agama (KUA) untuk mengurus berkas pernikahannya dengan calon suami. Lalu, terbongkarlah bahwa identitasnya sudah dipakai oleh Sucipto untuk memuluskan pernikahan istrinya.

Jadi data korban diambl oleh pelaku laki-laki (Sucipto) untuk mendaftarkan ke KUA untuk menikahkan istrinys, terangnya.

Artikel Lainnya

Dandy juga mengatakan akta nikah Badriyah dan AK asli dan resmi, bukanlah pernikahan kontrak. Di sisi lain, ternyata ada faktor lain yang menyebabkan Badriyah ingin menikah lagi, ia tidak puas dengan layanan seksual dari Sucipto.

Hasil pemeriksaan, si istri ini kurang puas, tutup Dandy.

Tags :