Pilu! Bantu Adik yang Sakit Keras, Gadis Ini Rela Makan Nasi dan Sambal Selama 5 Tahun
15 April 2021 by Mabruri Pudyas SalimSampai kekurangan nutrisi dan dibawa ke rumah sakit.
Sudah jatuh tertimpa tangga. Kira-kira begitulah apa yang bisa menggambarkan kondisi seseorang yang terkena penyakit kronis. Tidak hanya bagi si pengidap penyakt kronis saja, keluarga juga harus menanggung beban biaya yang tak terkira mahalnya. Itulah yang terjadi pada seorang gadis asal Tiongkok ini.
Wu Huayan (24) rela hanya makan nasi dan sambal selama lima tahun demi membantu pengobatan adiknya. Dilansir dari BBC via Kompas.com, Jumat (1/11), seorang gadis dilarikan ke rumah sakit karena mengalami ganggunan pernapasan.
Kemudian setelah menjalani pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa gangguan pernapasan tersebut karena kurang makan. Gadis yang bernama Wu itu harus makan sedikit karena harus menghemat uang demi membiayai pengobatan sang adik.
Wu merupakan seorang yatim piatu. Ibunya meninggal ketika usianya 4 tahun, sementara ayahnya meninggal ketika ia masih sekolah. Setelah meninggalnya kedua orangtuanya, Wu dan sang adik diasuh oleh neneknya. Kemudian setelah itu keduanya diasuh oleh paman dan bibinya, yang hanya bisa memberi mereka uang jajan sekitar 300 yuan per bulan, atau sekitar 600 ribu rupiah.
Baca juga: Sejumlah Kisah 'Tak Biasa' Pencuri Minta Maaf kepada Korbannya
Jumlah tersebut tentu saja tidak bisa dikatakan banyak, apalagi cukup. Terlebih lagi sebagian besar dari uang itu sudah habis untuk membayar biaya pengobatan sang adik, yang diketahui mengalami gangguan jiwa.
Oleh karena itu, Wu sebisa mungkin harus bisa hidup dengan sisa uang 2 yuan per hari, atau sekitar Rp 4.000 rupiah. Jumlah itu jelas tidak masuk akal untuk bisa hidup dengan layak.
Dengan sisa uang yang hanya sedikit, Wu memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan makan nasi yang dicampur sambal setiap hari. Jelas sekali bahwa itu bukanlah makanan yang bisa memenuhi kebutuhannya hingga dirinya mengalami malanutrisi.
Baca juga: Gara-gara Pakai Hijab, Remaja Ini Didiskualifikasi dari Lomba Lari
Kisah kakak beradik dari Guizhou ini langsung membuat publik terbelalak setelah tersebar di internet. Banyak di antara warganet bahkan menyatakan keinginannya untuk berdonasi. Ada pula yang mempertanyakan pihak kampus yang tidak memberikan bantuan pada Wu.
Baca juga: Kisah Putri Tidur di Dunia Nyata, Gadis Ini Bisa Tidur Selama Dua Bulan
Netizen yang lain bahkan menggambarkan kondsi Wu lebih buruk dari pengungsi di Afganistan. Ada juga yang mempertanyakan peran pemerintah, yang lebih banyak mengeluarkan anggaran untuk membiayai perayaan peringatan 70 tahun China, daripada memberikan bantuan bagi orang seperti Wu.
Menanggapi apa yang terjadi pada Wu, Biro Hubungan Publik Kota Tongren mengatakan akan memberikan bantuan dana sebesar 20.000 yuan, sekitar Rp 39,8 juta kepada WU.
"Kami akan bekerja sama dengan dinas lain untuk menyelesaikan masalah ini berdasarkan standar hidup dan memperhatikan kasus gadis kuat dan baik ini," ujar pemerintah.
Sementara itu, Wu sendiri juga telah menerima donasi dari para netizen yang sudah berbaik hati memberikan uluran tangannya. Sampai saat ini, donasi yang terkumpul sudah mencapai satu juta yuan atau sekitar Rp 1,9 miliar rupiah.