Cuma Sahur dengan Nasi dan Garam, Alif Hidayat Mampu buat Banyak Warganet Terenyuh Hatinya

Alif Hidayat kitabisa
Foto hanya ilustrasi | unsplash.com

the power of social media yang sesungguhnya

Melalui internet, kita bisa mengetahui beragam informasi dari belahan dunia lain. Sekarang, dengan mudahnya kita bisa tahu kabar yang lagi heboh di luar negeri. Lewat internet juga, kita mengenal suatu istilah baru: viral.

Sebuah berita yang viral adalah berita yang menuai banyak sekali interaksi di social media. Beberapa ada yang unfaedah, namun banyak juga yang sangat bermanfaat.

Seperti kisah mengenai Alif Hidayat. Ia adalah seorang bocah yang cuma bisa sahur pake nasi dan garam serta berbuka puasa dengan air putih. Kisahnya yang dibagikan lewat media sosial langsung mendunia karena memantik rasa simpati dan empati dari netizen.

Alif Hidayat kitabisa
Serba terbatas | news.detik.com

Alif adalah seorang anak yatim piatu yang tinggal berdua dengan neneknya di Tangerang. Impiannya sederhana: hanya ingin makan ayam kecap dan minum susu kotak. Meski hidup dalam keterbatasan, ekspresinya selalu ceria seakan tanpa beban. Seolah menampar orang yang nyaris punya segalanya, tapi tak bisa menikmati hidup.

Karena banyak yang terharu dengan cerita Alif, netizen kemudian bersatu menggalang donasi melalui KitaBisa. Ada juga netizen yang langsung menemui Alif dan neneknya, Heni, untuk memberikan bantuan secara langsung.

Bermacam-macam bantuan diberikan. Mulai dari beras, jajanan, ayam kecap, dan susu kotak. Akhirnya, impian Alif pun terpenuhi. Dia bisa mencicipi bagaimana rasanya ayam kecap dan juga susu kotak. Saking sukanya, dia terus minum susu tersebut sampai kekenyangan.

Baca juga: Kisah Menyedihkan Para Driver Ojol

Alif Hidayat kitabisa
Donasi di KitaBisa | news.detik.com

Nenek Alif juga menuturkan bahwa Alif sangat senang kedatangan banyak tamu. Seperti merasakan Lebaran datang lebih awal.

"Senang banget, duh cerianya. Dia bilang 'kakak jangan pulang dulu'. Terus foto-foto, sudah kaya lebaran. Ngasih beras buat Alif untuk makan," ujar Heni.

Sehari-hari, Heni hanya bekerja mengantarkan anak orang ke sekolah. Dia selalu mengajak Alif. Rumah mereka sekarang pun hanya menumpang, bukan milik pribadi. Beruntung pemilik rumah itu baik. Dia mengizinkan Heni memakai alat memasak dan mengajari Alif mengaji.

Artikel Lainnya

Semoga setelah semua bantuan ini datang, Alif dapat menjadi anak yang berhasil. Bisa membanggakan neneknya dan memperbaiki kehidupan ekonomi mereka. Apakah kamu termasuk orang yang masih belum bersyukur dengan apa yang kamu miliki selama ini?

Tags :