Cerita Unik Mempelai Wanita yang Tidak Malu Naik Gerobak yang Ditarik Suaminya di Hari Pernikahan
12 Januari 2021 by Amadeus BimaNggak semua wanita kok menuntut pernikahan mewah
Kamu mungkin sudah banyak membaca berita mengenai pernikahan dengan mahar gila-gilaan. Pihak pengantin pria yang berasal dari golongan orang kaya, memberikan mahar uang tunai ratusan juta rupiah kepada pihak pengantin perempuan.
Nggak cukup hanya uang saja, mereka juga menambahkan mobil, hingga emas. Tentu saja nilai mahar ini membuat banyak orang tercengang dan bikin pria rada minder dan takut.
Kaum pria takut kalau wanita idamannya juga akan menaikkan mahar karena ingin merasakan hal yang sama. Padahal kan nggak semua pria berada dalam kondisi keuangan baik. Tapi, sebenarnya pria nggak perlu ketakutan begitu. Wanita juga banyak yang mawas diri dan tidak mau memberatkan calon suaminya. Toh yang penting nanti adalah perjalanan rumah tangga, bukan cuma pernikahan doang.
Contohnya adalah wanita yang berasal dari Kedawung, Blora ini. Ingin mematahkan stigma bahwa wanita sekarang pengennya pernikahan yang mahal dan mewah, wanita bernama Izzah ini ikhlas-ikhlas saja ketika pasangannya yang bernama Ubaid memakai kendaraan unik di hari pernikahan mereka. Ubaid menggunakan gerobak untuk mengangkut Izzah. Gerobak inilah yang jadi kendaraan pengantin mereka.
Meski hanya gerobak, tapi Ubaid sudah mendesainnya sebagus mungkin. Dia ingin agar istrinya tetap nyaman saat duduk di dalam gerobak tersebut sementara dia menariknya. Gerobak ini memiliki atap yang ditutupi kain batik agar Izzah tidak kepanasan. Selama proses arak-arakan tersebut, Ubaid didampingi oleh teman dan keluarganya.
Uniknya lagi, Ubaid menggunakan kalung yang terbuat dari minuman saset. Mungkin dia pengen menggantikan tradisi pemberian kalung bunga dengan lebih bersifat kearifan lokal. Pernikahan ini sendiri diketahui terjadi pada tanggal 20 Juni lalu di Kedawung, Sendangharjo, Blora. Acara pernikahan unik ini kemudian viral di media sosial dan mendapatkan beragam reaksi dari netizen.
Aji Draup: “syukur alhamdulilah msih ad model pernikah di zaman now”
Yoga Dwi Samudra: “Keren semoga samawa langgeung ya rumah tangganya sampai maut memisahkan kalian berdua aamiin”
Azmi Dahinta: “Bnar skali,ini bru kren… Mewah blm tentu bahagia, Tapi bahagia itu jlas sederhana namun penuh warna..”
Evi: “Smoga samawa y bwt kedua penganten’nya?Hidup itu sederhana,yg bikin ribet itu gengsi’nya. Bahagia jg tk perlu mewah,ckup dgn yg apa ada’nya.Jgn nanti pernikahan bermewah”ujung”nya byak hutang…”
Hal ini membuktikan kalau tidak semua wanita mementingkan mahar mahal dalam pernikahan. Masih banyak juga kok wanita yang ikhlas menerima apapun mahar dan bagaimana prosesi pernikahan yang akan berlangsung. Yang penting kan tetap bersama mengarungi biduk rumah tangga, bukan untuk pamer-pameran ke tetangga. Bagaimana menurutmu?