Nyeleneh! Cegah Corona ala Kampung di Pasuruan: Warga Dilarang Kunjungi Istri Muda
29 April 2020 by Mabruri Pudyas SalimTerinspirasi dari kasus corona di desa tetangga.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah di wilayahnya masing-masing agar warganya bisa terhindar dari infeksi virus corona. Ada yang mengikuti aturan pemerintah pusat dengan melakukan lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ada pula yang memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tata cara hidup bersih sehat untuk mencegah penularan COVID-19.
Selain itu banyak juga wilayah yang menggunakan baliho-baliho untuk memberikan informasi bahkan peringatan pada masyarakat mengenai bahaya virus corona.
Bicara soal sosialisasi dan edukasi melalui media baliho, baru-baru ini ada sebuah baliho di salah satu desa di Kabupaten Pasuruan yang cukup menarik perhatian. Baliho tersebut memuat peringatan lucu nan jenaka, termasuk larangan untuk mengunjungi istri muda demi mencegah penularan virus corona.
Selain larangan untuk mengunjungi istri muda, ada larangan lain yang disampaikan khusus kepada orang-orang tertentu. Mereka di antaranya adalah pengamen, pengemis, debt collector, hingga bank titil. Kelompok ke-7 yang dilarang masuk ke desa sedikit nyeleneh, yakni mereka yang berniat 'mengunjungi istri muda'.
Baca Juga: Ajak Mainannya Salat Tarawih Berjamaah, Aksi Bocah Ini Bikin Netizen Ketawa Gemas!
Baliho tersebut semakin viral setelah dibagikan di media sosial dan di aplikasi perpesanan. Menurut laporan Detik.com, baliho tersebut terpasang di depan balai Desa Sapulante.
Plt Camat Pasrepan, Rokhman, mengkonfimasi kebenaran keberadaan baliho tersebut. Dia juga mengatakan bahwa baliho itu dibuat secara spontan oleh pemuda desa.
"Iya itu kadesnya nggak tahu kalau ada tulisan aneh-aneh. Kadesnya juga kaget saat dikasih tahu. Yang buat kan anak-anak muda," kata Rokhman, seperti dikutip Detik.com.
Baca Juga: Nggak Ada Akhlak! Viral Video Pria Beri Bantuan Nasi Kotak ke PSK, Saat Dibuka Isinya Kosong
Lebih lanjut, Rokhman soal tulisan 'mengunjungi istri muda' ada di dalam baliho bukan tanpa maksud. Usut punya usut, kalimat itu muncul terinspirasi oleh kejadian di daerah tetangga, tepatnya Kota Pasuruan.
"Karena melihat situasi kemarin berita ramai bahwasannya di Kota Pasuruan korban pertama kali yang meninggal itu kan orang yang dari Jakarta. Yang diberitakan ke rumah istri muda," terang Rokhman.
Baca Juga: Gadis 16 Tahun Diperkosa 2 Pria, Korban Bunuh Diri Usai Tahu Pelaku Dibiarkan Pergi
Pada Jumat, 10 April 2020, diumumkan ada 1 pasien positif COVID-19 di Kota Pasuruan meninggal dunia. Pasien yang meninggal dunia itu merupakan seorang pria 64 tahun warga DKI Jakarta yang memiliki istri siri di Pasuruan.
"Anak-anak muda Desa Sapulante berharap peristiwa di kota tetangga itu tidak sampai terjadi di desa mereka," tambahnya.
Kini, baliho tersebut sudah diturunkan. Sebab, kalimat dalam baliho dirasa kurang pantas. Kalimat tersebut, kata Rokhman, bisa menyebabkan masalah karena rentan untuk disalahpahami.