Bukan Ngasi Bantuan, Youtuber Ini Malah Bikin Konten Prank soal Virus Corona
12 Februari 2020 by Amadeus BimaMusibah pun dijadikan ladang duit
Virus Corona masih menjadi pembahasan serius di seluruh dunia. Tercatat, hingga Senin (10/2/2020), sudah ada 1.013 orang meninggal dunia secara global akibat virus ini. Selain itu, 42.763 orang telah terinfeksi dan 3.946 berhasil sembuh. Data-data ini pastinya masih menimbulkan kekhawatiran. Apalagi, belakangan masker susah ditemui dan harganya naik drastis.
Ironisnya, masih ada saja orang yang tidak memiliki empati terkait wabah ini. Selain komika Coki Pardede yang melontarkan guyonan tidak pantas terkait virus Corona, ada juga YouTuber dari Filipina menjadikan wabah ini sebagai konten. Dia malah menjadikan wabah ini sebagai bahan prank untuk lucu-lucuan.
Pria yang bernama Maron De Vera ini adalah seorang YouTuber yang dikenal sebagai Uragon Vlogger. Baru-baru ini, dia membuat konten prank pura-pura terkena virus Corona. Aksi ini dia lakukan di sebuah mall di kota Legazpi. Pria berusia 43 tahun itu awalnya terlihat santai ketika berada di depan mall. Dia memakai baju putih, celana hitam, dan juga masker.
Tapi, tiba-tiba dia terjatuh dan kejang-kejang. Hal ini membuat banyak orang berkerumun karena penasaran apa yang menimpa pria tersebut. Mereka mengira dia terserang virus Corona, karena di media sosial sempat viral video yang memperlihatkan korban virus Corona tiba-tiba jatuh pingsan. Tak lama kemudian, Maron pun bangkit seolah tidak terjadi apa-apa.
Baca Juga: Ini Dark Joke Bikinan Komika Coki Pardede Soal Corona yang Bikin Dirinya Dihujat
Dia juga melakukan gerakan peregangan untuk membuktikan bahwa dirinya baik-baik saja. Tentu saja, warga di dekatnya kesal karena hanya dikerjai. Tapi, mereka tidak banyak protes dan langsung berlalu. Namun, tidak demikian dengan netizen. Setelah diunggah ke YouTube, video tersebut langsung menuai kecaman dan hujatan. Tidak ada yang tertawa melihat aksi pranknya.
Netizen bahkan meminta pihak kepolisian turun tangan untuk menangkap YouTuber ini, karena menyebabkan keresahan publik. Hingga akhirnya, Maron pun membuat video klarifikasi berisi permintaa maaf. Dia mengaku khilaf dan tidak menyangka kalau kontennya akan mendapatkan hujatan seperti itu.
Saya membuat kesalahan dan sekarang saya merasa takut karena saya tidak menyangka akan mendapatkan masalah sebanyak ini. Saya berharap kamu dapat memaafkan saya. Ini adalah pembelajaran buat saya dan untuk manajemen mall, saya berharap kamu bisa memaafkan saya." ujarnya.
Beruntung, pihak kepolisian tidak menindaklanjuti kasusnya, karena pihak mall tidak mengajukan tuntutan usai melihat video permintaan maafnya. Seandainya pihak mall melapor, tentu Maron sekarang sudah berada di balik jeruji besi. Oleh karena itu, polisi mengingatkan kepada Maron untuk tidak membuat video sensasional lagi demi popularitas di media sosial.
Baca Juga: Pura-Pura Terinfeksi Virus Corona, Perempuan Ini Batuk-Batuk untuk Takuti Perampok
Banyak konten kreator zaman sekarang yang mungkin kreativititasnya sudah meluber-luber, hingga tidak lagi berpikir jauh. Mereka tidak memikirkan bagaimana dampak konten terhadap penontonnya. Yang penting banyak yang nonton, dan adsense mengalir deras. Menurutmu, apa hukuman yang harus dikenakan untuk kreator seperti ini?