Dijuluki Manusia Ular, Bocah Ini Ganti Kulit Setiap Bulan dan Mandi Setiap Jam!
16 Juni 2021 by Mabruri Pudyas Salim
Penyebab munculnya manusia ular ini karena kondisi langka akibat kelainan genetik.
Memiliki kondisi tubuh yang tidak biasa pastinya sangat memberatkan, baik itu bagi penderitanya maupun keluarga. Tidak hanya membutuhkan perhatian dan penanganan khusus, seseorang yang memiliki kelainan biasanya juga mendapatkan stigma dari masyarakat di sekitarnya.
Dilansir dari Daily Metro, seorang bocah berusia 10 tahun di India dijuluki sebagai "manusia ular" karena memiliki kondisi langka yang terjadi pada kulitnya seperti ular, yang berganti kulit dalam periode waktu tertentu.
Kondisi langka yang dialmi oleh bocah bernama Jagannath itu disebut dengan lamellar ichthyosis. Hal itu membuat kulit beregenerasi terlalu cepat, mudah kering, bahkan mudah luruh.

Dalam kasus yang dialami oleh Jagannath, kelainan yang dialaminya bisa dibilang yang terparah. Kulitnya berganti setiap empat sampai enam minggu sekali. Benar-benar kondisi kulit yang menyerupai ular. Akibatnya, Jagannath harus mengoleskan cairan pelembab kulit untuk meredakan gejalanya.
Baca juga: Malang! Idap Sindrom Kulit Kura-Kura, Balita Ini Kerap Disebut Anak Genderuwo
Dapat dilihat dari penampakan bocah dari Ganjam, India Timur itu, bahwa kulitnya benar-benar kering dan mengelupas, bahkan sangat menyerupai sisik ular. Kulitnya menjadi sangat kencang sehingga membuatnya sulit untuk berjalan dengan baik. Akibatnya dia harus menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan dan menggerakkan bagian tubuhnya yang lain.
Mengutip NHS, Daily Metro melaporkan bahwa lamellar ichthyosis merupakan kelainan genetik. Artinya kondisi tersebut muncul akibat warisan genetik dari orangtuanya. Anak yang menderita lamellar ichthyosis dapat dilihat gejalanya di periode awal tumbuh kembangnya atau ketika dia baru dilahirkan.

Warisan gen yang rusak itu memengaruhi laju regenerasi kulit, baik itu regenerasi menjadi sangat lambat maupun menjadi sangat cepat. Hal itulah yang membuat kondisi kulit Jagannath menjadi bersisik.
Baca juga: Sudah Kebelet BAB, Pria Ini Malah Temukan Ular Kobra di dalam Toiletnya
Sayangnya, sampai saat ini belum ada obat untuk mengatasi kondisi kulit Jagannath. Selain itu ayahnya, Prabhakar Pradhan, yang bekerja sebagai buruh di sawah, tidak mampu membayar biaya perawatan putranya.
"Putraku telah menderita penyakit ini sejak kecil, dan tidak ada obat untuk itu. Saya tidak punya cukup uang untuk membawanya berobat dan hati saya hancur melihatnya menderita penyakit kutukan ini setiap hari," ujar Prabhakar.
"Penyakit ini tidak dapat diobati, meskipun beberapa dokter mengatakan ada obatnya," kata seorang dokter kulit di distrik India, yang tidak ingin disebutkan namanya.
Dokter Rakhesh, konsultan dermatologis senior di rumah sakit Aster MIMS di Kerala, India, mengatakan bahwa lamellar ichthyosis adalah salah satu kondisi kulit bawaan yang paling langka.
Saat ini memang belum ada obatnya, tetapi masih ada cara untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya, yakni dengan mengoleskan krim dan mengonsumsi sejumlah obat.