Bikin Nangis! Nenek di Sragen ini Tinggal di Gubuk Reyot yang Diikat Tali Rafia!

Rumah Nenek Ngadinem
Rumah Nenek Ngadinem | www.tribunnews.com

Kondisi hunian sang nenek sangat tidak layak!

Bukan sekali dua kali kita dikejutkan mengenai kabar seseorang atau sekeluarga yang tinggal di sebuah rumah yang tidak layak huni. Tampaknya kondisi semacam itu masih banyak di Indonesia, negeri yang sangat luas namun banyak warganya yang tidak mempunyai tempat tinggal yang aman dan nyaman.

Kali ini giliran seorang nenek di Sragen, yang harus tinggal di rumah yang sangat tidak layak disebut sebagai rumah. Kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan kandang binatang milik orang kaya jauh lebih baik daripada rumah nenek itu.

Rumah Nenek Ngadinem
Nenek Ngadinem | nasional.republika.co.id

Belum lama ini, media sosial sedang heboh akibat sebuah postingan yang menampilkan potret sebuah gubuk reyot yang ditempati oleh seorang nenek bernama Ngadinem (78) di dusun Randu Kuning Rt 1, Desa Krebet, Kecamatan Masaran, Sragen.

Rumah yang terbuat dari anyaman bambu dan seng bekas itu memiliki ukuran yang sangat kecil, hanya 2x2 meter. Tampilan itu sangat kontras dengan rumah-rumah tetangganya yang cukup besar dan dalam kondisi yang layak.

Ternyata, rumah Mbah Tenggok, sapaan akrab Nenek Ngadinem, hanya seadanya dan berdiri di pekarangan rumah milik saudaranya. Penopang rumahnya pun hanya diikat menggunakan tali rafia. Rumah itu pun terlihat miring dan rawan ambruk.

Tampak sebuah dipan, kursi, dan meja kecil di dalam rumah yang beralas tanah tersebut. Saat diwawancara oleh media, Mbah Ngandinem mengaku rumah itu dibuatnya sendiri dengan bahan-bahan seadanya.

Baca juga : Nenek 75 Tahun Dibunuh oleh Kekasih Brondongnya yang Berusia 26 Tahun. Selama 5 Tahun Kerap Bersetubuh!

Rumah Nenek Ngadinem
Nenek Ngadinem | solo.tribunnews.com

“Di sini saya tidur, ya di dalam rumah ini,” jelas Mbah Ngadinem dengan suara kurang jelas. “Ini itu milik bapaknya Mas Senen Danuri (adik dari almarhum bapaknya), tutr Mbah Ngadinem.

Atapnya seng, itu aja cuma saya ikat pakai tali rafia, aku Mbah Ngadinem.

Ya, itu kadang buat nerima tamu sama buat tidur, tapi kalau tidur saya seringnya tidur di dalam rumah ini, imbuhnya.

Kerabat Mbah Ngadinem menjelaskan bahwa Mbah Ngadinem masih memiliki saudara yang tinggal persis di belakang rumah gubuknya. Saudaranya pun mengaku pernah menawari untuk tinggal di rumah mereka, namun Mbah Ngadinem memilih untuk membangun gubuk tersebut.

Menurutnya, rumah lama Mbah Ngadinem sudah hampir roboh. Sedangkan Mbah Ngadinem kini sudah tidak lagi memiliki suami, anak, dan tabungan. Ia pun sudah tidak bekerja lagi seperti dulu yang kerap menjadi buruh tani.

Baca juga : Gokil! Nenek 80 Tahun Ini Menjadi Ahli di Bidang Reparasi Sound Sistem, Alasannya Inspiratif

Artikel Lainnya

Kabar-kabar seperti ini seringkali menunjukkan kondisi sosial yang absurd: ada orang yang memiliki tanah cukup luas, dan rumah yang cukup layak, namun di sekitarnya masih banyak orang yang tidak memiliki tanah dan rumah yang aman dan nyaman untuk dirinya.

Tags :