Bikin Geger! Pengadilan China Putuskan Homoseksualitas Sebagai Gangguan Mental

Ilustrasi
Ilustrasi | unsplash.com

Komunitas LGBT kecewa dengan putusan pengadilan China.

China telah lama dikenal sebagai negara yang mendiskriminasi kaum homoseksual. Hal ini ditunjukkan oleh pengklasifikasian homoseksual sebagai gangguan mental sejak tahun 1997. Meski klasifikasi tersebut telah dihapus pada tahun 2001, namun masih ada beberapa variasinya yang digolongkan sebagai gangguan mental.

Ilustrasi
Aksi komunitas LGBT di China | www.bbc.com

Terbaru, salah satu penerbit buku teks universitas di China menggolongkan homoseksual ke dalam gangguan psikoseksual umum. Dalam buku teks Pendidikan Kesehatan Mental untuk mahasiswa tersebut, homoseksual dikategorikan sebagai gangguan cinta dan seks atau penyimpangan pasangan seks.

Salah satu warga sipil bernama Ou Xixi Jiayong kecewa terhadap isi buku tersebut. Semasa kuliah, Xixi pernah membaca buku itu dan mengaku kecewa dengan isi bukunya.

Akhirnya, perempuan yang diketahui seorang lesbian tersebut melakukan gugatan terhadap penerbit Jinan University Press pada tahun 2017. Xixi berharap penerbit buku itu meminta maaf dan menghapus teks yang memasukkan homoseksual sebagai gangguan mental.

Baru-baru ini, pengadilan China putuskan bahwa homoseksualitas dapat diklasifikasikan sebagai gangguan psikologis. Itu artinya, gugatan Xixi tidak direstui.

"Hal tersebut bukan kesalahan faktual, tetapi pandangan akademis yang berbeda," demikian putusuan Pengadilan Rakyat Menengah Suqian.

Ilustrasi
Komunitas LGBT China | tirto.id

Xixi dan anggota komunitas LGBT China mengaku kecewa dengan putusan pengadilan tersebut. Bahkan, komunitas LGBT China menuduh pengadilan dan penerbit buku teks tidak berhubungan dengan budaya modern.

"Mereka bahkan tidak melakukan persidangan. Mereka hanya menjatuhkan putusan," keluh Xixi menganggapi putusan pengadilan.

Artikel Lainnya

Saat ini Xixi yang merupakan pekerja sosial itu masih akan terus mengawal kasus ini bersama teman-temannya di komunitas. Kalau menurutmu sendiri, bagaimana?

Tags :