Bentuk dan Sejarah di Balik Deretan Topeng Mengerikan pada Masa Lampau
11 November 2020 by Muhammad Sidiq PermadiTopeng atau apaan nih ngeri bener!
Topeng pada umumnya digunakan untuk menutupi identitas seseorang. Selain itu, penggunaan topeng juga bertujuan untuk melindungi wajah agar tidak terkena sesuatu yang menyakitkan, semisal serpihan kaca atau pun yang lain.
Penggunaan topeng sebagai alat pelindung ternyata sudah dilakukan sejak beberapa abad yang lalu. Nah, dari sekian banyak topeng yang ada, beberapa di antaranya memiliki sejarah yang patut untuk disimak. Bagaimana sejarah serta bentuk topeng yang dimaksud? Berikut ini ulasannya untuk kamu semua!
Topeng Splatter
Topeng yang satu ini memang tampak seperti topeng penyiksaan. Namun, topeng ini ternyata memiliki fungsi yang amat penting, terutama ketika Perang Dunia I pecah.
Topeng yang dinamakan sebagai topeng Splatter ini digunakan oleh operator tank Inggris pada Perang Cambrai tahun 1917 silam. Perang ini sendiri menjadi salah satu pertempuran antar-tank pertama dan terbesar dalam sejarah perang.
Tidak seperti sekarang ini, tank pada saat itu masih dalam tahap awal pengembangan. Bentuknya pun tidak setangguh seperti yang sekarang. Keunggulan yang dimiliki tank hanya pada kecepatannya yang lebih baik dibandingkan dengan berjalan kaki.
Sementara kelemahannya adalah tank sangat rapuh apabila terkena tembakan ataupun senjata artileri berat lainnya. Dengan demikian, siapa pun yang berada di dalam tank tentu memiliki risiko yang sangat tinggi karena tank rentan terhadap tembakan serta serpihan logam api yang terbakar dan pecahan peluru lainnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, para tentara kemudian menggunakan sebuah masker yang terbuat dari kulit binatang yang tebal serta besi untuk melindungi wajah mereka dari rentetan peluru maupun kejadian tidak mengenakan lainnya.
Topeng ini kemudian digunakan oleh pihak Jerman karena pada saat itu Der Panzer merasa terintimidasi dengan serangan tank dari pihak lawan. Setelah menggunakan topeng tersebut, pasukan Jerman merasa superior karena melihat serangan tank-tank musuh tidak lagi menakutkan.
Bahkan mereka pun menertawakan tank-tank milik lawan mereka. Tank Jerman pada saat itu pun dicap sebagai mesin tempur yang paling kuat dan ditakuti oleh musuh-musuhnya.
Topeng gas untuk bayi
Mengerikannya Perang Dunia tentunya berdampak pada kehidupan umat manusia, tak terkecuali para bayi. Untuk mencegah hal buruk menimpa, para orangtua di zaman Perang Dunia melindungi anak-anak mereka dengan mengenakan masker atau topeng gas untuk para bayi.
Hal tersebut dilakukan agar pernapasan dari sang bayi tetap lancar serta terhindar dari serangan gas beracun. Tentu saja topeng didesain sedemikian rupa sehingga tidak membuat para bayi merasa ketakutan.
Keunikan dari topeng ini adalah adanya pompa manual yang nantinya dikendalikan para orangtua untuk memompa udara masuk ke dalam topeng yang dikenakan oleh anak-anak mereka. Ketika diamati, beberapa bayi tampak memiliki pandangan yang kosong ketika mengenakan topeng ini.
Nah, selain dibuat untuk para bayi, ternyata topeng model ini juga ada yang dibuat khusus untuk anjing. Topeng tersebut dinamakan topeng Fido. Hal ini bertujuan agar anjing-anjing dapat fit ketika harus bertugas.
Perlu diketahui bahwa anjing sejak zaman dahulu hingga sekarang menjadi teman terbaik pihak kepolisian dalam mengungkap sebuah kasus, terutama untuk mendeteksi keberadaaan bom ranjau, markas tempat penyimpanan senjata musuh, hingga melacak keberadaan para musuh sehingga para anjing pun harus berada dalam kondisi yang selalu fit ketika bertugas.
Topeng Alexander Peden
Alexander Peden adalah seorang Menteri Presbyterian (gereja dominasi Kristen di Eropa). Pada tahun 1663, pemerintah Skotlandia terpaksa harus memburu Peden lantaran dinilai telah menolak perintah dari Raja Charles II.
Pada saat itu, Raja Charles II ingin menghapus sistem Presbuterianisme dan akan menggantikannya dengan sistem Episkopalian. Agar keinginannya tercapai diperlukan persetujuan oleh semua menteri yang ada, salah satunya adalah Peden.
Namun, Peden menolak dan malahan terus melakukan khotbah di rumah-rumah penduduk, ladang, serta lokasi rahasia lainnya. Tindakannya ini dianggap sebagai bentuk pendurhakaan terhadap raja dan Peden pun menjadi pria yang paling dicari di Skotlandia pada saat itu.
Agar dirinya tidak tertangkap, akhirnya Peden memiliki sebuah ide untuk menyembunyikan wajahnya dengan menggunakan topeng kain yang dihiasi janggut merah, wig, gigi kayu, serta bulu di sekitar matanya.
Tampaknya rencananya ini berhasil mengelabui pemerintah Skotlandia. Ia pun terus mengenakan topeng tersebut ketika berkhotbah meski pada akhirnya ia berhasil ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara.
Tepatnya pada tahun 1673, Peden harus mendekam di balik jeruji besi selama 10 tahun lebih. Ia bahkan sempat diasingkan ke Amerika hingga akhirnya kembali ke Skotlandia dan meninggal dalam tempat persembunyiannya.
Mask of Shame
Sesuai dengan namanya, topeng ini dibuat agar para penggunanya merasa malu. Biasanya topeng ini digunakan oleh mereka yang melanggar aturan-aturan tak tertulis, semisal bergosip, berkata-kata kasar, ataupun melakukan penipuan sosial lainnya.
Bentuk hukuman ini pertama kali diberlakukan oleh pemerintah Jerman pada abad 17 dan 18. Topeng ini sengaja didesain berliku-liku serta dengan bentuk yang aneh agar para penggunanya merasa jera dan malu. Desainnya pun dianggap menggambarkan kekonyolan dosa yang telah mereka lakukan.
Para pembuat topeng juga menambah beberapa aksesori pada topeng ini agar para penggunanya semakin merasa malu.
Misalnya saja seperti menambahkan telinga keledai sebagai tanda penggunanya adalah orang yang bodoh, lidah panjang sebagai tanda penggosip, hingga hidung babi sebagai penanda bahwa orang tersebut kotor.
Beberapa topeng bahkan dibuat untuk menghasilkan siulan ketika penggunanya bernapas yang pastinya akan menambah rasa malu dari si pengguna. Para pelaku kejahatan pun dibiarkan hidup bebas di masyarakat agar mereka dapat dipermalukan bahkan sebagian masyarakat melempari para pengguna dengan menggunakan tomat busuk, lho.
0Sebelum digunakan di Jerman, topeng serupa juga pernah digunakan di Inggris sebagai bentuk hukuman yang sama dan banyak digunakan oleh kaum wanita.
Itu dia beberapa bentuk serta sejarah dari topeng yang sempat viral pada beberapa abad yang lalu. Kalau kamu menggunakan topeng-topeng di atas, kira-kira bagaimana perasaanmu?