Belum Berakhir, Gelombang Kedua Covid-19 Kini Menghantam Wuhan!

ilustrasi petugas medis
ilustrasi petugas medis | bbc.com

Kapan umat manusia bisa hidup dengan tenang kalau gini terus?

Pada tanggal 8 April lalu, kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, di China tengah resmi mencabut lockdown. Pemerintah mengklaim telah berhasil mengalahkan virus corona. Namun, sebulan kemudian Wuhan kembali melaporkan kasus baru virus corona. Diduga, gelombang kedua Covid-19 tengah menerpa kota asal virus corona tersebut.

Komisi Kesehatan Kota Wuhan, pada Minggu (10/5/2020), mengumumkan seorang pria tua berusia 89 tahun dinyatakan positif virus corona. Sementara itu, sang istri juga positif corona, namun tidak memperlihatkan gejala. Beberapa warga lain juga dilaporkan positif corona, tapi tidak memiliki gejala. Kasus corona tanpa gejala memang tengah menjadi momok terbaru.

Padahal, di gelombang pertama nyaris seratus ribu warga terinfeksi virus corona yang dirawat di Wuhan dengan jumlah kematian sekitar 3869. Padahal, sebelumnya pemerintah China sesumbar berhasil mengatasi corona karena tindakan tegas pemerintah. Tapi, kasus baru terus bermunculan di Shulan, provinsi Jilin, dan Wuhan, provinsi Hubei.

Baca Juga: Ngeri! Ribuan Burung Gagak Misterius di Langit Wuhan, Pertanda Corona Makin Ganas?

ilustrasi petugas medis
ilustrasi penanganan virus corona | time.com

Akibat kasus baru di Wuhan, seorang pejabat kota dicopot dari jabatannya. Dia dinilai gagal mencegah kemunculan lagi virus Corona di kota itu. Kepala area Changqing, Zhang Yuxin dicopot karena ada 6 kasus baru virus corona.

Dia dianggap gagal mencegah penyebaran pandemi dan melakukan kontrol di lapangan, ujar pejabat setempat.

Saat ini, pemerintah Wuhan berencana melakukan tes massal Covid-19 terhadap 11 juta penduduknya. Setiap distrik di Wuhan diminta merancang rencana uji coba dalam rentang waktu 10 hari. Rencana dibuat sesuai dengan jumlah penduduk dan tingkat kemunculan kasus baru virus corona di aera tersebut.

Warga lansia dan warga yang tinggal di daerah padat harus diprioritaskan untuk dites. Meski begitu, sejumlah pejabat dan pakar agak pesimis dengan rencana uji Covid-19 skala besar ini. Pasalnya, pengetesan ini akan memakan biaya besar dan sukar dilakukan.

Baca Juga: Nggak Kapok! Jadi Awal Penyebaran Corona, Pasar di Wuhan Kembali Dibuka dan Jual Hewan Liar

ilustrasi petugas medis
ilustrasi penanganan virus corona | thejakartapost.com

Pengujian massal akan membantu mengidentifikasi infeksi, itu perlu diulang secara berkala dan membutuhkan dana besar serta cukup sulit untuk dipertahankan, kata profesor kedokteran di unit Kesehatan Global dan Kesehatan Lingkungan di Universitas Duke di Amerika Serikat, Dr Gregory C. Lane

Saya tidak melihat solusi mudah dan murah untuk menghentikan penularan singkat dari program vaksin massal yang juga mungkin perlu diulang setiap beberapa tahun untuk mempertahankan kekebalan, sambungnya.

Selain kasus orang tanpa gejala virus corona, Wuhan menghadapi masalah lain untuk memerangi Covid-19 di situasi terkini. Kapasitas pengujian terbatas karena 3 laboratorium dan 211 klinik hanya dapat memproses 46 ribu sampel per hari. Sangat jauh dari target 1 juta per hari mengingat banyaknya warga Kota Wuhan.

Baca juga: Kelelahan Rawat Pasien Virus Corona, Para Petugas Medis di China sampai Tidur di Lantai

ilustrasi penanganan virus corona
ilustrasi penanganan virus corona | channel9.id
Artikel Lainnya

Karena itulah, kamu juga jangan banyak tingkah di masa pandemi corona. Gelombang kedua yang melibatkan orang tanpa gejala juga tengah menerpa negara kita. Kalau masih pengen merasakan hidup tenang, ikutin anjuran pemerintah, ya.

Tags :