Begini Kelamnya Sejarah Amerika, Ratusan Orang yang Dituduh Penyihir Dibantai di Kota Salem!
12 November 2020 by ArkatamaSejarah kelam Amerika yang mengerikan
Tentu sudah tak asing dong dengan cerita Harry Potter? Harry Potter merupakan tokoh fiksi karangan JK Rowling yang hidup di dunia sihir. Dalam cerita, Harry Potter dikisahkan memiliki kemampuan sihir yang tidak seperti manusia pada umumnya. Ia bisa mengubah wujud benda bahkan bisa terbang dengan menggunakan sapu.
Setelah membaca atau menyaksikan kisah Harry Potter, tak sedikit yang ingin mempunyai kekuatan sihir. Pada dasarnya, ilmu sihir memang ada di kehidupan nyata. Namun, ilmu sihir tersebut berbeda dengan yang ada di film.
Ilmu sihir biasanya dikaitkan dengan ilmu hitam yang melibatkan kekuatan makhluk gaib. Karena hal itu, sihir dianggap sebagai hal yang tabu dan dibenci banyak orang. Kebencian terhadap ilmu sihir pernah melanda pemerintah di Kota Salem. Pemerintah kota tersebut bahkan tega membantai warganya sendiri yang dituduh sebagai penyihir.
Salem merupakan sebuah kota yang terletak di Massachussets, Amerika Serikat. Kota ini berdiri pada tahun 1629. Di tahun 1941, Salem menjadi bagian dari Koloni Inggris. Karena hal itulah, aturan Inggris juga diberlakukan di kota ini.
Salah satu aturan yang diterapkan adalah pelarangan praktik sihir. Aturan tersebut telah membuat sekitar 150 warga kota Salem kehilangan nyawa. Ratusan orang warga Salem yang dituding telah melakukan praktik sihir ditangkap, diadili, dan dihukum dengan kejam. Padahal, tudingan tersebut dilontarkan tanpa bukti yang akurat.
Kisah pembantaian ratusan warga Salem berawal dari percekcokan Martha Goodwin dan Goode Glover di tahun 1688. Setelah itu, Martha beserta keluarganya menderita penyakit aneh. Goode pun menjadi tertuduh dan ditangkap. Ia dianggap telah melakukan praktik sihir terhadap keluarga Martha Goodwin.
Setelah ditangkap, seorang pendeta bernama Cotton Mather memaksa Goode untuk mengakui perbuatannya. Apabila Goode tidak mengakui perbuatannya, ia akan dijatuhi hukuman gantung.
Hukuman belum dilaksanakan, tetapi malah terjadi hal yang aneh. Wajah dan tubuh Goode berubah menjadi menyeramkan. Hal ini diduga sebagai akibat praktik sihir.
Di tahun 1692, kejadian yang sama menimpa banyak gadis, sebut saja Abigail Williams, Elizabeth Parris, dan Putnam Jr. Pada pertengahan Februari 1692, dokter pun mengatakan bahwa penyakit aneh tersebut disebabkan sihir.
Pada Mei 1692, karena banyaknya tuduhan terkait sihir, akhirnya dilakukan pengadilan terbuka di Salem. Ratusan orang dihukum dengan cara dipenjarakan, digantung, dan ada juga yang dibakar hidup-hidup. Lima tahun berselang, pengadilan kota mengakui kesalahannya karena telah menangkap dan menghukum ratusan orang tanpa bukti yang jelas.
Peristiwa kejam ini dikenal sebagai The Salem Witch Trial. Untuk mengenangnya, dibuatlah sebuah museum yang diberi nama The Salem Witch Museum. Di museum ini, pengunjung akan merasakan kembali sensasi kota Salem di tahun 1692.
Kota Salem kini menjadi kota tujuan wisata. Di sana masih terdapat sebuah rumah milik Hakim Jonathan Corwin, salah satu hakim dalam peristiwa The Salem Witch Trials. Rumah tersebut diberi nama The Witch House.
Kejam bukan kisahnya? Kalau kalian penasaran bisa tuh datang ke museumnya dan berkunjung ke kota Salem. Tapi setidaknya, pemerintah kota telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Bagaimana dengan kasus pembantaian yang pernah terjadi di tempat-tempat lain? Adakah kata maaf yang terucap?