Asal-usul Batu Brutus, Benda Pusaka yang Dipercaya Sebagai Pelindung Ibukota Inggris
14 April 2021 by Idham
Batu Brutus konon menjadi pusaka pelindung London
Di dunia ini tersebar pelbagai macam artefak peninggalan zaman lampau yang seringkali diapresiasi oleh masyarakat tertentu sebagai penanda kehidupan leluhur. Contoh antara artefak yang masih ada wujudnya hingga sekarang dan dianggap sebagai benda pusaka yang disakralkan adalah Candi Borobudur.
Sedangkan Di Inggris, ada juga artefak yang disakralkan sebagai pusaka dan dianggap sebagai benda yang sangat bernilai. Bahkan, sebagian masyarakat Inggris percaya bahwa pusaka yang bernama Batu Brutus ini adalah pelindung kota London.
Pusaka berbentuk batu ini dapat dijumpai di ruang bawah tanah yang dibangun di Cannon Street. Batu itu sendiri kabarnya sudah ada di London setidaknya sejak abad ke-16. Konon, jika batu itu dipindahkan dari sana, maka kota London akan runtuh oleh suatu bencana.
Baca juga: Tidak Tampak dalam Aplikasi, Dusun Ini Diduga Jadi Lokasi "KKN di Desa Penari"
Dilansir dari The Sun, batu itu sendiri kabarnya sudah ada di sana sejak Romawi menduduki Inggris. Namun, hingga saat ini, tidak ada yang tahu asal-muasal batu itu.
Beberapa ahli sejarah menelurkan hipotesis yang menyatakan bahwa batu itu kemungkinan dibawa oleh Brutus, pendiri Inggris yang berasal dari bangsa Troy. Maka dari itu, di London sendiri ada pepatah yang mengatakan, “Selama Batu Brutus aman, maka London akan terus maju.”
Batu misterius itu sudah menjadi bagian dari kota London selama berabad-abad, dan tidak ada ahli arkeologi yang berhasil memastikan asal-usul batu tersebut.
“Sains tidak dapat menjelaskannya . Ini adalah salah satu kegagalan dunia arkeologi," ujar John Clark, kurator di Museum London.
Namun, meskipun sejarahnya sendiri belum bisa diketahui dengan pasti, batu berukuran 53cm x 43cm x 30cm ini memicu adanya teori konspirasi yang menyatakan bahwa batu Brutus menjadi lokasi tertancapnya pedang yang ditarik oleh Raja Arthur. Pedang itu untuk menyatakan bahwa dirinya adalah raja Inggris yang sahih.
Selama 200 tahun terakhir, batu ini sendiri sudah beberapa kali berpindah tempat. Pada abad ke-18, batu itu memblokir jalan sehingga batu itu dipindahkan ke Gereja St Swithin.
Namun, saat datangnya serangan Blietkrieg dari Jerman saat Perang Dunia ke-2, bangunan itu runtuh karena dihantam bom. Anehnya, batu itu sendiri tidak hancur dan masih dalam keadaan utuh.
Setelah itu, batu itu disimpan di Museum Guildhall pada tahun 1960. Lalu pada tahun 1962 sampai sekarang, batu itu disimpan di basement berlapis kaca di sebuah gedung yang saat ini telah menjadi gedung Bank of China. Hingga saat ini, para ilmuwan masih meneliti batu itu dan berusaha mengungkap misteri di baliknya.
