Bangunan Menyeramkan di Bali Barat Ini Menyimpan Kisah Mistis dan Penuh Misteri
08 Januari 2020 by Ardina BarataDulu Orang-orang tersebut diberondong peluru dari lantai dua
Bali terkenal dengan tempat-tempatnya yang mistis. Apalagi, bagi kaum pendatang yang mencari peruntungan di Bali. Menghirup dupa di jalanan dan melihat banyaknya pohon-pohon besar juga cukup membuat beberapa orang merasa merinding. Selain itu, Bali memang menyimpan banyak cerita sejarah dan misteri.
Dilansir Jawapos.com pada 5 Desember 2019, ada salah satu tempat yang dikatakan banyak menyimpan kisah misterinya. Salah satu tempat yang menyeramkan itu adalah Toko Wong yang berada di Jalan Kalimutu, Kelurahan Lelateng, Negara, Jembrana, Bali.
Toko yang memiliki dua lantai tersebut menjadi saksi dari peristiwa 30 September 1965. Hal tersebut diungkapkan oleh warga setempat. Toko Wong tersebut dikatakan sebagai tempat tahanan politik. Lantai satu dari toko itu menjadi tempat dikumpulkannya orang-orang di Jembrana yang dianggap terlibat dengan PKI.
Sungguh kejam pula cara untuk menghilangkan nyawa dari orang-orang yang dikumpulkan tersebut. Orang yang jumlahnya ratusan itu diberondong tembakan dari lantai dua hingga tak bernyawa.
Baca juga: Hindari Pesugihan, Arwah Bayi Korban Aborsi Dirawat dalam Boneka untuk Tunggu Reinkarnasi
"Darahnya itu kata orang yang melihat langsung di toko sempai segini (selutut)," ucap Rawi.
Setelah itu, mayat-mayat tersebut dibuang ke sejumlah tempat. Ada yang dibuang di sebuah sumur tua di Desa Tegal Badeng Timur dan Desa Tegal Badeng Barat. Ada juga yang dibuang ke pantai Baluk Rening, Candikusuma dan lokasi-lokasi lainnya.
Anak dari orangtua yang membeli Toko Wong pun mengucapkan hal yang senada bahwa toko itu memang menjadi tempat eksekusi. Hal tersebut dituturkan sendiri oleh Tafakur Ega (51). Bahkan memang terlihat bekas dari berondongan peluru di tempat tersebut, yakni ada lubang di kayu dan tembok.
"Dulu sebelum dirombak, banyak lubang-lubangnya," ungkapnya.
Setelah toko berganti pemilik, memang banyak keluarga korban yang datang, terutama keluarga dari jenazah sembilan orang yang dibuang ke sumur belakang toko. Saat ini, sumur tersebut sudah diuruk dan ditanami tebu. Sebelumnya juga sumur itu telah dibersihkan dengan diadakannya upacara keagamaan.
Baca juga: Misteri Kecelakaan Kereta di Bandung, Ada Sosok Misterius Tanpa Kepala Kerap Hantui Warga
"Sebenarnya ada empat sumur, tapi satu saja yang dijadikan tempat pembuangan mayat. Dua sumur juga ditutup dan satu sumur masih dipakai sampai sekarang," jelasnya.
Kemudian, toko berganti pemilik yaitu pada keluarga Ega. Rupanya toko itu pernah juga dijadikan gereja. Struktur toko ini pun sebagian besar masih sama dan hanya sedikit perubahan. Walaupun demikian, Ega tidak merasa pernah dihantui.
"Tidak ada kejadian apa, biasa saja," tutupnya.