Sedih! Balita dari Keluarga Miskin Ini Tubuhnya Kurus Tinggal Tulang, Kondisinya Memprihatinkan
03 April 2021 by Dea DezellyndaTegar menderita hidrosefalus hingga tubuhnya kurus kering
Kisah pilu dialami pasutri di Pandeglang, Banten. Anak keduanya yang masih berusia 3,5 tahun menderita hidrosefalus sejak usianya masih 40 hari. Kini kondisi bayi bernama Tegar itu sangat kurus dan tak seaktif balita seumurannya. Masalah ekonomi melatarbelakangi orangtua Tegar jarang membawa anaknya untuk berobat.
Berawal dari benjolan kecil
Dilansir dari Suara.com, Rabu (13/05), bayi itu adalah Tegar Maulana anak kedua dari Pasangan Nana Wihatna dan Hernianti. Mereka warga Kampung Pinango, Desa Kuta Mekar, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Sejak berumur 40 hari, Tegar didiagnosa menderita hidrosefalus. Saat itu, sang ibu curiga karena pertumbuhan Tegar tidak normal dan terdapat benjolan kecil di kepalanya. Tegar juga sering mengalami kejang dan batuk.
"Pas umurnya 40 hari, awalnya ada benjolan kecil, makin lama makin gede,"ungkap Hernianti.
Didiagnosa hidrosefalus
Saat itu, bibi Tegar yang berprofesi sebagai bidan menyarankan orangtua Tegar untuk merujuk anaknya ke RSUD Berkah Pandeglang. Saat itulah diketahui jika Tegar menderita hidrosefalus dan harus rutin menjalani perawatan.
"Dari situ kalau makan gak masuk, batuknya makin kencang, dari situ di rawat di RSUD selama dua bulan nungguin di operasi soalnya batuknya keras. Setelah itu di operasi batuknya hilang. Tak lama setelah itu dibawa pulang," terang Hernianti.
Baca Juga: Efek Lockdown, Kursi di Bioskop Ini Sampai Berjamur karena Lama Tak Diduduki
Biaya pengobatan Tegar tergolong mahal untuk Hernianti dan suaminya yang hanya berpenghasilan pas-pasan. Awalnya Hernianti masih mampu membawa Tegar satu minggu sekali untuk berobat, namun kini sudah jarang.
Tubuh Tegar semakin kurus
Hernianti dan keluarganya terdaftar sebagai penerima Jaminan Sosial Rakyat Bersatu (Jamsosratu). Namun bantuan itu, masih belum bisa membantu Hernianti menyisihkan uang untuk pengobatan Tegar. Sementara Tegar harus menjalani operasi setahun sekali.
Baca Juga: Ngakunya Cuma Kantongi Rp2.000 per Hari, Ternyata Abah Tono Punya Rumah Tingkat dan Motor!
Kini kondisi Tegar semakin memprihatinkan dan kurus kering. Camat Sobang, Sukendar mengaku sejauh ini belum ada laporan terkait kondisi Tegar. Namun ia berencana akan menjenguk Tegar bersama kepala puskesmas setempat.
"Jadi informasinya dan dari desa dan puskesmas belum ada laporan. Tapi rapat senin kemarin saya menyampaikan dan menegaskan agar menyisir orang yang miskin atau tidak mampu juga orang yang sakit," singkat Sukendar.
Hernianti dan Nana berharap pemerintah bisa segera memberi bantuan demi kesembuhan Tegar. Hernianti hanya berharap sang anak bisa tumbuh normal layaknya bocah seusianya.