Unik! Inilah Alice In Wonderland Syndrome, Sindrom Nyata dari Kisah Negeri Dongeng
04 Juli 2021 by Muhammad Sidiq PermadiTernyata ada sindrom Alice In Wonderland. Bikin ngeri juga!
Mungkin kamu pernah mendengar sebuah film yang berjudul “Alice in Wonderland” bukan? Film tersebut menceritakan kisah ajaib sekaligus aneh dari seorang anak perempuan yang bernama Alice. Pada awalnya, ia tengah mengejar seekor kelinci berpenampilan aneh yang masuk ke dalam sebuah lubang. Ia pun masuk ke dalam lubang tersebut.
Namun ketika berada di dalam lubang, ia malah merasakan sensasi seakan terdampar ke dunia lain. Dalam suatu kesempatan, ia merasa kalau tubuhnya menyusut hingga menjadi sangat kecil. Dalam kesempatan lain, ia pun merasa kalau tubuhnya membesar sampai-sampai rumah yang dimasukinya jebol dari dalam.
Meskipun kisah itu hanya berupa cerita rekaan, tapi ternyata kasus yang dialami oleh Alice tersebut benar-benar dirasakan beberapa manusia di dunia nyata, lho. Apa dan bagaimana hal itu semua bisa terjadi?
Alice in Wonderland Syndrome (AWS)
Gangguan aneh ini dinamakan Alice in Wonderland Syndrome. Nama tersebut mengacu pada berbagai kejadian atau kasus yang dialami oleh Alice di dalam filmnya. Menurut situs Health Line, AWS merupakan kondisi yang cukup langka dan menyebabkan penderitanya mengalami gangguan sesaat di sekitarnya.
Misalnya saja ketika berada di dalam ruangan, para penderita akan merasakan bahwa tubuhnya semakin membesar atau bahkan mengecil. Lalu pada saat melihat berbagai perabotan, para penderita akan melihat bahwa perabotan tersebut menjauh atau mendekat dengan sendirinya.
Pada dasarnya, AWS bukan terjadi akibat halusinasi atau gangguan mata. Sindrom ini terjadi karena otak mengalami perubahan dalam menanggapi berbagai informasi yang diterima melalui indra.
Akibatnya, hal tersebut memengaruhi indera penglihatan dan indera lainnya seperti sentuhan serta pendengaran. Terkadang para penderita AWS juga merasa kalau waktu berjalan begitu cepat dan kadang begitu lambat.
Umumnya, para penderita AWS berasal dari golongan anak-anak dan mereka yang baru beranjak dewasa. Ketika seseorang semakin bertambah usia, maka sindrom ini pun berangsur-angsur menghilang. Meski demikian, mereka yang pernah terkena sindrom ini tetap berpeluang terkena lagi kendati telah berusia tua.
Baca juga: Dereran Hantu Paling Seram di Dunia, Buatmu Susah Tidur Nyenyak!
Ditemukan pada tahun 1950-an
Sindrom AWS ini kerap disebut dengan sindrom Todd karena sindrom ini pertama kali diidentifikasi oleh seorang psikiater Inggris yang bernama John Todd pada tahun 1950-an. Todd menyebut bahwa sindrom ini memiliki kemiripan dengan cerita Alice in Wonderland sehingga muncullah istilah AWS.
Dongeng tentang seorang gadis bernama Alice ini sendiri merupakan dongeng hasil ciptaan Lewis Caroll. Menariknya, cerita tersebut terinspirasi dari pengalaman hidup dari Caroll sendiri.
Menurut pengakuannya yang termuat dalam buku hariannya, setiap kali dirinya terkena migren, ia bakalan merasa ada keganjilan ketika melihat ukuran dan jarak dari benda-benda yang ada di sekitarnya.
Setelah ditelusuri, penyakit migren memang memiliki keterkaitan yang cukup erat dengan AWS. Pasalnya, para penderita AWS cenderung lebih mudah terkena migren. Sejumlah pakar dan dokter berpendapat bahwa AWS menjadi salah satu petanda kalau orang tersebut bakalan terkena migren.
Mereka yang menderita AWS akan menunjukkan gejala yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Normalnya para penderita hanya akan merasakan gejalanya selama beberapa menit. Namun, dalam kasus yang lain, mereka akan merasakan gejala tersebut hingga beberapa jam lamanya.
Kelainan yang dialami oleh penderita AWS
Bagi para penderita AWS, mereka akan mengalami beberapa kelainan, terutama dalam mengenali ukuran normal dan jarak dari suatu benda. Berdasarkan jenisnya, kelainan dalam mengenali ukuran dapat dibedakan ke dalam dua macam, yakni mikropsia dan makropsia.
Mikropsia adalah kelainan yang membuat seseorang melihat kalau benda-benda di sekitarnya terlihat semakin lama semakin mengecil. Sementara makropsia adalah kelainan yang membuat seseorang melihat kalau benda-benda di sekitarnya terlihat semakin lama semakin membesar.
Selanjutnya, kelainan dalam mengenali jarak berdasarkan jenisnya terbagi ke dalam dua macam, yakni pelopsia dan teleopsia.
Pelopsia adalah kelainan yang membuat seseorang melihat kalau benda-benda yang ada di sekitarnya berada lebih dekat dari lokasi aslinya. Sementara teleopsia adalah kelainan yang membuat seseorang melihat kalau benda-benda yang ada di sekitarnya berada lebih jauh dari lokasi aslinya.
Selain masalah penglihatan, para penderita AWS juga kerap bermasalah dengan suara. Pasalnya mereka akan lebih sensitif terhadap bunyi sehingga suara sekecil apa pun akan terasa keras dan mengganggu kepala mereka.
Fenomena ini juga kerap menimpa mereka yang tengah terserang sakit kepala hebat. Nah, karena para penderita mengalami gangguan pada penglihatan, maka mereka pun akan sedikit merasa kesulitan saat harus berjalan.
Bahkan para penderita AWS bakal merasakan sensasi kalau anggota badannya seolah-olah enggan untuk dikendalikan olehnya.
Baca juga: 9 Fakta Mengerikan Tentang Pocong
Penyebab AWS
Selain migren yang mana menjadi penyebab utama AWS, khususnya pada orang dewasa, sindrom ini juga disebabkan oleh infeksi penyakit, terutama bagi para penderita dari golongan anak-anak. Selain itu, hal-hal seperti stres, penggunaan obat batuk, epilepsi, stoke, hingga tumor otak juga disinyalir sebagai penyebab lain timbulnya AWS.
Bahkan, hasil studi yang dimuat dalam situs Hindawi menunjukkan bahwa jika ada orang yang riwayat keluarganya memiliki AWS, maka orang tersebut akan memiliki peluang lebih tinggi untuk terserang penyakit yang sama.
AWS sendiri pada dasarnya bukanlah penyakit yang mematikan. Normalnya jika seseorang terkena AWS, maka berbagai gejalanya akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.
Namun, untuk mencegah hal tersebut terulang kembali, para penderita AWS bisa mencari tahu penyebab sindromnya muncul agar bisa mendapatkan solusi yang akurat.
Misalnya sebagai contoh, jika seseorang terkena AWS akibat migren, maka orang tersebut harus menjalani pola hidup yang dapat mencegah terjadinya migren sehingga AWS pun tidak akan datang kembali.
Itu dia ulasan singkat tentang sindrom unik yang bernama Alice in Wonderland Syndrome. Apakah kamu pernah mengalaminya? Atau, sudah tahu sindrom ini sebelumnya?