Akibat Terlalu Julid, Ibu Ini Diusir dari Kampung hingga Ditolak Warganet Se-Indonesia

Ilustrasi
Ilustrasi | kumparan.com

Fakta-fakta pengusiran Wati, si ibu julid yang menuduh tetangga memelihara babi ngepet.

Nama Wati sempat viral di lokasi kemunculan hewan yang diduga babi ngepet di daerah Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Perempuan yang sebelumnya tinggal di Kampung Baru, Ragajaya, Bojonggede, Bogor itu diusir warga sekampung akibat menuduh tetangganya memakai babi ngepet.

Bagaimanakah kronologi kejadiannya? Simak fakta-faktanya berikut ini.

1.

Berawal dari menuduh tetangganya pakai babi ngepet

Ilustrasi
Bu Wati yang menuduh tetangganya pakai babi ngepet | www.reqnews.com

Nama Wati viral di tengah-tengah penemuan hewan yang diduga babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok pada Selasa (27/4) kemarin. Ia tiba-tiba menuduh salah satu tetangganya menjalani ritual pesugihan babi ngepet, karena terlihat menganggur tapi memiliki banyak uang.

"Dari kemarin saya sudah pantau, Pak, orang ini. Ini dia berumah tangga dia nganggur tapi uangnya banyak. Saya sudah lewat rumahnya, udah saya lemparin sesuatu di depan rumah biar ketahuan," ucap Wati.

2.

Sempat klarifikasi dan meminta maaf

Ilustrasi
Video klarifikasi Bu Wati | www.medcom.id

Usai video tuduhannya viral, Wati didampingi perangkat desa setempat membuat video klarifikasi dan meminta maaf atas kata-katanya yang kasar.

"Assalamualaikum wr. wb, buat warga Kampung Baru, Ragajaya, pokoknya buat semua warga Kampung Baru yang saya tidak sebutkan satu per satu karena saya tidak hafal ya, saya di sini hanya merantau dan ngontrak. Nah, saya mau minta maaf dari ujung kaki sampai ujung kepala, saya bener-bener minta maaf dengan keterangan saya atau ucapan mulut kasar saya tadi," ujarnya meminta maaf.

3.

Awalnya ada teman yang minta diterawang

Ilustrasi
Potret Bu Wati paranormal | www.suara.com

Wati juga menjelaskan kalau dirinya adalah seorang paranormal. Saat ramai kemunculan hewan yang diduga babi ngepet, ada salah satu teman Wati yang memintanya menerawang siapakah pemilik babi ngepet tersebut. Apesnya, saat menengok ke lokasi penemuan babi ngepet, Wati justru dituduh sebagai pemilik Babi ngepet tersebut.

"Sahabat saya minta tolong sama saya minta diterawangin, karena dia tahu saya ini paranormal sehari-harinya. Saya buka usaha tradisional alternatif. Jadi sahabat saya, Epoy namanya, minta tolong sama saya, tolong diterawang, gimana ini benar atau tidak. Akhirnya saya dikerubungin orang banyak saya dibilang justru sayalah orangnya," jelas Wati.

4.

Warga ramai-ramai mengusir Wati

Ilustrasi
Bekas rumah kontrakan Bu Wati yang ditiinggalkan | id.berita.yahoo.com

Meski telah meminta maaf, namun warga Kampung Baru masih tidak terima dengan tuduhan Wati. Akhirnya warga berama-ramai menuntut Wati pindah dari kampung mereka.

"Warga Kampung Baru nggak terima cukup begitu saja minta maaf. Banyak yang mau melaporkan ke polisi. Akhirnya mereka menuntut ibu Wati harus pindah. Kondisi sudah terkendali. Ibu Wati juga udah beres-beres mau pindah," terang Syarif Nurzaman, ketua RW 10 Kampung Baru.

5.

Warganet se-Indonesia menolak kedatangan Wati di daerahnya

Ilustrasi
Warganet se-Indonesia menolak tampung Wati | twitter.com

Berita pengusiran Wati dari Kampung Baru itu pun menuai beragam komentar warganet. Di salah satu postingan sebuah media yang memberitakan kejadian ini, banyak warganet saling berkomentar enggan menampung Wati di kotanya. Hal ini seperti diunggah oleh akun Twitter @txtdarigajelas.

Bermula dari salah satu komentar warganet yang menyarankan agar warga Bekasi bersedia menampung Wati. Namun, seorang warganet membalas bahwa Bekasi menolak kedatangan perempuan tersebut. Saling lempar kota untuk menampung Wati itu pun berlanjut sampai ada warganet yang becanda meminta Wati dikirim ke neraka.

"Barangkali warga Bekasi ada yang mau nerima si ibu," komentar @Vivittts.

"Hadaaaaah Bekasi nolak emak emak kaga danta begini, Tangerang lebih cocok buat si ibu," balas @boonaku.

"Tangerang menolak keras, mungkin Bandung berminat?" timpal @Sofellx.

"Kami warga Bandung bangga dengan keindahan kota kami. Jadi kami tidak ingin mengganggunya. Untuk itu kami menyarankan untuk dipindahkan ke Semarang," tulis @adiksi_fiksi.

"Maaf warga Semarang menutup diri dari emak-emak minim literasi tapi banyak dengki begini," tolak @AzzJasmine.

"Maaf Magelang tidak berniat menambah penduduk, lebih baik kasih saja keluar pulau Jawa. Bali silahkan ambil," tulis @fachrie_prsj.

"Maaf Bali menolak, merusak kerukunan disini. Pulau Madura mungkin bersedia, silahkan ditampung," balas @bumbudibun.

"Maaf pulau Madura menolak ibu ini. Kirim ke neraka aja, mereka terima penghuni baru setiap harinya," timpal @alpokatmentega.

Artikel Lainnya

Ada-ada saja komentar warganet ya! Kalau dari kotamu mau menampung kedatangan Ibu Wati nggak?

Semoga Bu Wati segera menemukan tempat tinggal lebih baik dan warga Kampung Baru yang ditinggalkan juga bisa hidup lebih damai. Bagaimana menurutmu?

Tags :