Agar Anaknya Tidak Trauma Dengan Suara Bom di Suriah, Ayah Ini Mengubahnya Jadi Permainan Seru

Ayah ajak anak tertawakan bom
Ayah ajak anak tertawakan bom | google.com

Bertahun-tahun perang berkecamuk, warga sudah hilang harapan

Salah satu wilayah yang masih mengalami perang berkepanjangan adalah Suriah. Bom yang jatuh dari langit dan suara letusan senjata adalah "makanan sehari-hari" warga di sana. Untuk orang dewasa, mereka mungkin sudah menganggapnya biasa. Tapi, tidak demikian dengan anak-anak. Karena itulah, pria bernama Abdallah al-Muhammad berusaha agar anaknya tidak trauma.

Pria yang juga merupakan jurnalis ini mengubah serangan udara menjadi permainan "menyenangkan" untuk putrinya. Dia melakukan ini untuk melindungi mental dan kejiwaan putrinya yang baru berusia 3 tahun tersebut. Dalam video yang viral di media sosial, bocah bernama Salwa itu tampak tertawa girang ketika ada ledakan bom di daerah Idlib, Suriah.

"Ini pesawat atau mortar?" tanya Abdallah

"Mortar," jawab bocah itu dengan polos.

"Saat benda itu datang kita akan tertawa," kata Abdullah.

Baca Juga: Sebelum Ledakkan Gereja Filipina, Pasutri Bom Bunuh Diri Dicuci Otak di Indonesia

Ketika bom dijatuhkan, ayah dan anak ini pun tertawa lepas. Begitu pula ketika mendengar suara jet tempur, Abdallah mengajak putrinya untuk menertawakan hal tersebut. Ini adalah "permainan" yang mereka lakukan tiap kali ada pertempuran. Abdallah menceritakan bahwa saat berusia 12 bulan, putrinya ini pernah menangis saat mendengar suara petasan.

Kala itu, anak-anak memainkan petasan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Anaknya ini sebenarnya sangat takut dengan bunyi keras yang mengejutkan Oleh karena itu, Abdallah kemudian mengajak putrinya untuk menertawakan petasan itu. Siapa sangka, kini Salwa juga menertawai bom beneran.

Dia mulai tertawa dan dia mulai tertawa, dan melihat bahwa hal itu hanya mainan. Dua hari kemudian, serangan udara terjadi, dan saya segera mengatakan padanya agar tidak takut, itu hanya anak menyalakan kembang api. Saya ubah hal itu menjadi mainan sehingga dia tidak akan takut," ujarnya.

Apa yang dilakukan oleh Abdallah ini sepertinya berhasil. Anaknya tidak lagi takut dengan suara bom dan malah menertawainya. Meski begitu, warga dunia justru menangis melihat kenyataan ironis ini. Suriah sendiri sudah dilanda konflik berkepanjangan selama 9 tahun, dan menelan korban jiwa ratusan ribu orang. Abdallah bahkan sudah kehilangan harapan.

Baca Juga: 5 Hal yang terjadi jika bom nuklir jatuh kedalam gunung berapi

Ayah ajak anak tertawakan ledakan bom
Ayah ajak anak tertawakan ledakan bom | metro.co.uk

Kami sudah lelah mengirim pesan. Tidak yang menampung aspirasi kami. Kami hanya ingin anak-anak ini punya kehidupan yang layak," jelasnya.

Artikel Lainnya

Miris banget, ya? Semoga perang di sana cepat selesai dan anak-anak tidak perlu "ditipu" mentalnya, saat mendengar suara bom. Semoga juga perang sipil ini tidak terjadi di negara kita yang tercinta, Indonesia.

Tags :