Yuk berkunjung, Menapak Jejak Sejarah di Museum Nasional
12 September 2019 by Talitha FredlinaMuseum Nasional patut jadi destinasi kamu yang berwisata di Jakarta
Bagi sebagian orang, Museum Nasional mungkin kurang begitu menarik. Museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara yang juga dikenal dengan nama Musem Gajah ini memiliki koleksi tak kurang dari 140 ribu lebih berbagai artefak, patung, arca, barang pecah belah, dan berbagai barang peninggalan lainnya yang memiliki sejarah sangat tinggi.
Museum Nasional awalnya bernama Museum Royal Batavian Society of Arts and Sciences Batavia.
Meskipun diresmikan pada tahun 1868, namun cikal bakal berdirinya museum ini telah dilakukan sejak tanggal 24 April 1778 yaitu saat dibentuknya Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.
Pada saat itu, pimpinannya yang bernama JCM Radermacher membeikan sumbangan gedung di Jalan Kalibesar untuk dijadikan dasar pendirian museum beserta koleksi buku dan benda-benda budaya yang ada didalamnya.
Baca Juga: Trik Anti Capek untuk Kejar Sunrise di Gunung Telomoyo
Gedung museum ini kemudian berpindah lagi ke Jalan Majapahit 3 yang sekarang terletak di lingkungan Sekretariat Negara yang dibangun atas perintah Sir Thomas Stamford Raffles. Pada tahun 1862, Museum Nasional berpindah lagi dan menempati gedung baru yang dibangun pemerintah Hindia Belanda di Jalan Medan Merdeka Barat 12 hingga sekarang.
Ribuan koleksi yang terdapat di museum ini kebanyakan berasal dari hasil penggalian arkeologis maupun pemberian dan hibah dari para kolektor sejak masa Hindia Belanda. Sebagian yang dibeli dari para kolektor.
Benda-benda kuno di Museum Nasional berasal dari seluruh Nusantara, dari prasasti, arca kuno, barang hasil kerajinan, keramik kuno. Bahkan koleksi etnografi dan keramik Indonesia di Museum Gajah ini terbilang yang paling lengkap.
Baca Juga: Pulau Sikuai, Wisata Berpanorama Apik yang Ada di Sumatera Barat
Kalau anda berkunjung ke museum ini anda akan disambut sebuah patung setinggi 414 cm yang merupakan yang tertinggi di museum ini, yaitu patung Bhairawa. Patung yang diperkirakan berasal dari abad 13 – 14 ini adalah manifestasi Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara sebagai perwujudan pancaran Buddha (Boddhisatwa) di Bumi.
Ada juga prasasti dari Singosari Malang bertahun 1351 Masehi yang kemungkinan berkaitan dengan tokoh Gajah Mada karena menyebut nama ‘Mada’.
Melalui arca, prasasti, dan berbagai benda kuno yang ada, kita dapat melacak dengan mencocokkannya dengan data sejarah. Mungkin tempat ini tak seramai tempat wisata lain, namun Musem Nasional merupakan tempat yang tepat untuk merunut sejarah terbangunnya negeri ini yang penting diketahui para pelajar dan generasi muda.