Sejarah YouTube, Platform Penyedia Layanan Video Internet yang Paling Laris
16 April 2019 by Mohammad Syahrial
YouTube jadi salah satu "killer app" nih
Sejak kehadiranYouTube, orang menjadi lebih menyukai konten-konten video ketimbang teks atau gambar. Walaupun teks dan gambar tidak serta-merta ditinggalkan, konten video lebih mampu menarik perhatian warga RT ketimbang konten jenis lainnya.
Para youtuber pun mendapat cipratan keberuntungan dari suksesnya YouTube. Kini banyak orang mendapat nafkah dari hasil berbagi video di YouTube. Namun, apa kamu udah tahu sejarah tentang YouTube?
Berikut Sejarah YouTube Sebagai Platform Penyedia Layanan Video Internet Paling Laris
Buat kalian semua yang setiap hari menonton video-video yang ada di YouTube, sebaiknya juga kalian tahu sejarah platform video ini agar kalian tahu proses perjalanan YouTube hingga berada di titik sekarang ini.
Tanggal 14 Februari 2005, adalah hari bersejarah bagi YouTube. Pada hari itu, domain YouTube yaitu www.youtube.com untuk pertama kalinya menjejakkan kakinya di jagat maya.
YouTube merupakan platform media sosial berbasis video. Pencetusnya adalah tiga mantan karyawan PayPal, yakni Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim.
YouTube kini menjadi salah satu kekuatan di jagat maya. Berdasarkan data yang dicatat oleh Statista, terdapat 1,9 milyar pengguna aktif YouTube.
Jumlah ini sangat besar, sebagaimana yang dikatakan oleh Mamae Falei, aktivis asal Brazil, yang menyatakan bahwa YouTube memiliki pengaruh yang begitu besar. Bahkan Falei menyebut bahwa YouTubers lebih berpengaruh dibandingkan politikus.
Kesukesan yang diraih oleh YouTube tentu tidak instan. Jawed Karim dalam ceramah ilmiahnya di University Illinois mengatakan bahwa tiga bulan setelah YouTube rilis, mereka menggunakan cara “gelap” untuk menarik pengguna.
Saat itu YouTube memasang iklan di Craiglist dan meminta para perempuan untuk berpenampilan menarik dan mengunggah 10 video di YouTube. Mereka nantinya akan dibayar sebesar 1.000 dolar AS via PayPal.
Karim dan dua rekannyya harus menciptakan “killer app”, yakni aplikasi yang “sangat berguna” sebagai upaya melakukan terobosan. Sebelum YouTube hadir, ada beberapa aplikasi yang dinobatkan sebagai “killer app”, yakni LiveJournal, Hot or Not, Wikipedia, Friendster, Flickr, dan del.icio.us..
Sejumlah killer app itu memiliki keunggulan masing-masing, dan YouTube dengan cerdasnya meramu semua keunggulan tersebut. Setiap keunggulan dari “killer app” diadaptasi dan digabungkan hingga akhirnya YouTube menjadi “killer app” berikutnya.
Menurut Karim, terdapat tiga teknologi yang mendukung kesuksesan YouTube, yakni koneksi internet broadband yang semakin marak, teknologi Flash versi 7, dan semakin maraknya kamera yang membuat orang semakin mudah mengambil video.
Menjamurnya kamera ini juga menjadi salah satu landasan dari ide menciptakan YouTube.
Dengan pencapaian yang luar biasa, saat YouTube baru berusia 18 bulan, Google tertarik untuk membelinya dengan harga 1,65 miliar dolar AS. Pembelian YouTube ini merupakan upaya Google untuk mengamankan lahirnya zaman yang baru.
YouTube dibutuhkan Google untuk mengamankan bisnis iklan yang dilakoninya. Sebelumnya, Google sudah mengeluarkan banyak uag untuk mengamankan bisnis iklannya. Misal, membayar MySpace dan News Corp sebesar 900 juta dolar AS untuk membuat pencarian Google menjadi otomatis di masing-masing situs.
Menurut BBC, bagi Google, YouTube adalah mitra alamiah. YouTube adalah sahabat yang tepat bagi Google untuk merajai jagat maya serta mengomersialkannya bersama-sama.
Begitulah perjalanan YouTube, platform penyedia layanan video internet yang kini menjadi platform video terbesar di dunia.
Tidak mudah ternyata untuk tim pengembang YouTube menjadikan YouTube sebesar saat ini, perlu daya juang yang besar dan terbukti itu semua membuahkan hasil yang bisa dinikmati banyak orang di dunia. Kini, YouTube telah berkembang dan menambahkan fitur-fitur lainnya sehingga para pengguna bisa download YouTube favorit mereka.
Baca juga: Cara Download Video YouTube di Android!
