Tersesat di Hutan Selama 44 Jam, Kakak Beradik Ini Saling Menjaga Hingga Diselamatkan

Caroline dan Leia
Caroline dan Leia, kakak beradik yang tersesat di hutan | www.kuow.org

Pemberani banget anak-anak ini!

Para orangtua selalu diimbau agar anak-anaknya senantiasa tidak lepas dari pandangannya. Baik saat bepergian ke luar rumah, maupun saat berkegiatan di dalam atau sekitar rumah. Pemantauan orangtua ini tentunya bertujuan untuk menjaga sang anak agar tetap aman dan orangtua bisa gegas menyelamatkan jika sang anak dalam bahaya.

Tidak sedikit berita-berita yang mengabarkan kelalaian orangtua dan membahayakan anak-anaknya. Cara orangtua dalam memberikan penjagaan kepada anaknya tidak hanya dengan mengawasi mereka kemana pun mereka pergi selama 24 jam.

Lebih dari itu, orangtua harus mengajarkan anak-anaknya sikap yang tepat ketika mereka dalam bahaya. Anak-anak pun harus dipersiapkan untuk mengantisipasi kondisi bahaya yang sewaktu-waktu bisa mereka alami.

Seperti halnya yang dilakukan oleh kakak beradik asal Amerika Serikat (AS). Caroline Carrico (5) dan Leia Carrico (8) dikabarkan tersesat di hutan saat sedang bermain. Hebatnya, kakak beradik ini bisa survive dan saling menjaga hingga mereka ditemukan dalam keadaan selamat.

1.

Tersesat selama hampir dua hari

Caroline dan Leia
Proses penyelamatan Caroline dan Leia | www.dailymail.co.uk

Pengalaman tersesat di hutan mungkin tidak akan pernah dilupakan oleh Caroline Carrico dan Leia Carrico hingga mereka dewasa nanti. Caroline dan Leia sangat berani saat mereka tersesat selama 44 jam lamanya. Selama hampir dua hari tersebut, Caroline dan Leia bertahan hidup di hutan tanpa orang dewasa.

Caroline dan Leia tersesat di hutan California, AS. Keduanya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat pada Minggu, 3 Maret 2019. Lokasi penemuan mereka berjarak 3,2 km dari kediaman mereka di Humboldt County.

2.

Saling menjaga meski ketakutan

Caroline dan Leia
Caroline dan Leia Carrico | bbc.craitcorp.com

Kejadian mengerikan ini berawal ketika Caroline dan Leia sedang berjalan-jelan di dekat rumah mereka pada Jumat sore. Naasnya, mereka masuk semakin dalam dan lupa arah pulang. Mengherankannya, bagaimana dua gadis cilik ini bertahan hidup di hutan?

Dilansir oleh FoxNews, Selasa (4/3), Leia mengatakan bahwa ia dan adiknya kelaparan. “Perut ami keroncongan sepanjang malam. Kami menemukan tempat untuk berlindung, sebuah cabang pohon, dekat tanah. Ada jaket milik adikku sebagai penghangat kami berdua” ujar Leia.

Leia pun mengatakan adiknya menangis sepanjang malam. Sebagai kakak, Leia merasa harus melindungi sang adik dan menenangkannya.

“Saya bilang padanya untuk berpikir tentang hal-hal bahagia tentang keluarga kami. Saya terus mengawasinya hampir sepanjang malam,” ungkap Leia.

3.

Orangtua bangga Caroline dan Leia saling menyelamatkan

Caroline dan Leia
Proses penyelamatan Caroline dan Leia | www.sacbee.com

Caroline yang ketakutan dan menangis akhirnya mendengar perkataan kakaknya. Caroline mencoba membayangkan hal-hal membahagian dari keluarganya.

“Saya membayangkan pergi ke taman bersama ibu dan ayah dan pergi ke laut. Saya membayangkan semua yang saya ingat, tapi tidak berhasil,” kata Caroline.

Mereka sangat takut. Khawatir jika binatang buas di dalam hutan tiba-tiba menyerang mereka. Mereka pun mengganjal perut dengan memakan dedaunan dan granola. Mengenai hal ini, orangtua Caroline dan Leia mengungkapkan bahwa kedua putrinya pernah belajar keterampilan bertahan hidup di alam liar.

Meski demikian, orangtua Caroline dan Leia sangat khawatir. Mereka takut ada hal-hal buruk yang terjadi pada putri mereka. Travis Carrico, sang ayah, selama anak-anaknya hilang ia selalu mimpi buruk dan menangis.

Sementara itu, Misty Carrico, sang ibu, merasa sangat bangga kepada anak-anaknya yang bisa saling menjaga satu sama lain, “Mereka saling menyelamatkan. Saya menjadi ibu paling bangga. Mereka pahlawan super,”.

Artikel Lainnya

Caroline dan Leia akhirnya bisa ditemukan dalam kondisi selamat. Pencarian pun benar-benar dikerahkan hingga menggunakan helikopter dan anjing pelacak. Kejadian yang menimpa kedua gadis ini bisa dijadikan pelajaran bagi para orangtua agar mempersiapkan anak-anaknya untuk kondisi terburuk sekalipun.

Tags :