Tangerang Gempar! Ada Kerajaan King of The King, Raja dari Segala Raja di Dunia!

ilustrasi
ilustrasi | style.tribunnews.com

Lebih hebat dari Keraton Sejagat, Sunda Empire dan sejenisnya!

Penetapan pentolan Sunda Empire sebagai tersangka ternyata tidak menyurutkan keinginan sebagian manusia halu yang ingin memiliki kerajaan di Ibu Pertiwi, yang paling "gress", kerajaan dengan nama King of The King asal Tangerang mendadak menghebohkan masyarakat.

Dilansir dari Tribunnews.com, Rabu (29/1/20) kerajaan yang dipimpin oleh seorang pria yang akrab dipanggil Mister Dony Pedro ini mengklaim mewarisi puluhan ribu triliyun rupiah aset Presiden Pertama RI, Soekarno, yakni sekitar Rp 60.000 Triliun.

Pentolan KTK itu menjelaskan jika aset-aset warisan Bung Karno itu berupa surat-surat berharga dan beberapa nominal uang yang ditaruh di Bank Swiss.

Bahkan tak tanggung-tanggung, kerajaan KTK sendiri diklaim akan membagikan warisan penginggalan Bapak Pendiri Bangsa tersebut kepada rakyat jelata, dengan estimasi nilai per kepala sebesar Rp 3 milyar di seluruh Indonesia.

Baca juga : Kaisar Rangga : Sejak PD 2, Negara Baru Wajib Sowan Dulu ke Sunda Empire!

ilustrasi
Mister Dony Pedro Pemimpin King of The King | style.tribunnews.com

Tak tanggung-tanggung, kerajaan yang bernaung di Ketua Umum Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) Juanda yang tertera dalam baliho King of The King tersebut, juga dikabarkan memegang Surat Perintah Sebelas Maret yang asli sebagai bukti bahwa dirinya memang menjadi pewaris sah peninggalan Bung Karno.

Bisa lantik presiden dan raja dunia

Selain mewarisi aset Bung Karno, kelebihan lain yang diklaim adalah KTK sendiri memiliki hak untuk melantik dan menolak seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia, karena KTK sendiri merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.

Itu adalah Raja Diraja, nanti beliau lah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia, kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

KTK juga diklaim menduduki dua lembaga keuangan terbesar di dunia, pertama adalah UBS atau biasa dikenal dengan nama Union Bank Switzerland dan IMD (Indonesia Mercusuar Dunia).

Baca juga: Belum Sempat Invasi Amerika, Raja Agung Sejagat Pernah Ngontrak Di Pinggir Rel!

Mister Dony Pedro Pemimpin King of The King
Mister Dony Pedro Pemimpin King of The King | style.tribunnews.com
ilustrasi
Mister Dony Pedro Pemimpin King of The King | style.tribunnews.com

Spanduk yang meresahkan

Eksistensi KTK sendiri bocor di tengah masyarakat usai viralnya spanduk yang berisi tulisan King of The King, YM Soekarno dan Mr Dony Pedro di Jalan Benteng Betawi, Cipondoh, Kota Tangerang dekat Terminal Poris itu dicopot pada Senin (27/1/2020).

Selain ketiga nama tersebut, spanduk itu juga berisi beberapa nama organisasi besar di dunia, seperti UBS dan PBB dan beberapa kalimat yang menyinggung soal hutang di Indonesia.

Presiden Direktur Bank UBS, Presiden PBB, Presiden MI, pembukaan aset amanah Allah SWT Allahu Akbar yang maha agung pada tanggal 25 November 2019 s/d 30 Maret 2020 untuk melunasi seluruh hutang-hutang negara, menyelesaikan dan melaksanakan dana ampere menuju kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia (KNKRI).

Mendengar laporan terkait spanduk "halu" tersebut, pihak Kapolres Metro Tangerang segera bertindak cepat, pihaknya kemudian mencopot sepanduk tersebut dan akan melakukan penyelidikan terkait pentolan KTK

Kami berkoordinasi dengan teman-teman Satpol PP karena ini domainnya penertiban masalah itu, ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Sugeng Hariyanto.

Sepanduk King of The King yang meresahkan masyarakat
Sepanduk King of The King yang meresahkan masyarakat | style.tribunnews.com

Lucunya paragraf penutup dalam spanduk itu malah mencatut nama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang melarang siapa saja untuk mencopot sepanduk tersebut, jika ada yang berani mencopot maka yang bersangkutan wajib meminta restu terhadap Presiden Jokowi.

Lembaga negara yang mau menurunkan baliho harus atas perintah Presiden PBB, UBS, MI, Presiden Joko Widodo.

Artikel Lainnya

Kini kasus KTK tengah diselidiki oleh polisi, jika terbukti meresahkan masyarakat, bukan tidak mungkin pentolan KTK juga akan menemani pentolan kerajaan-kerajaan halu di tanah air.

Tags :