Tak Semudah di Indonesia, Pria 50 Tahun di Polandia Tak Lulus Tes SIM Hingga 192 Kali

Ilustrasi
Ilustrasi | www.efa-eu.com

Pria tersebut telah mencoba tes selama 17 tahun.

Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah dokumen penting yang harus dimiliki semua pengendara. Untuk mendapatkan SIM tentu ada serangkaian tes yang harus dilalui. Seperti di negara kita, Indonesia, seseorang dinyatakan lulus apabila sudah melewati tes teori, praktik, bahkan kesehatan dan psikologi.

Dengan rangkaian tes yang begitu rumit, banyak masyarakat Indonesia yang memilih cara instan dengan menggunakan jasa 'calo' untuk mendapatkan SIM atau lisensi mengemudi. Dengan jasa 'calo', kita tak perlu melewati rangkaian tes tersebut dan langsung mendapatkan SIM atau lisensi mengemudi.

BACA JUGA: Liburan ke Luar Negeri, 6 Artis Ini Tetap Bawa Makanan Khas Tanah Air

Ilustrasi
Tak Semudah Seperti di Indonesia, Pria 50 Tahun di Polandia Tak Lulus Tes Sim Hingga 192 Kali | www.harianmerapi.com

Tak semudah di Indonesia, di Polandia, tingkat kelulusan pengemudi di Polandia hanya berkisar antara 50 persen dan 60 persen. Rata-rata kandidat lulus tes teori terjadi pada upaya kedua dan ketiga. Tes teori ini juga merupakan tes awal yang harus dilalui sebelum tes praktik berkendara.

Seperti dilansir dari otosia.com (24/3/2021), seorang pria di Polandia bahkan telah mengalami kegagalan tes sebanyak 192. Pria tersebut telah menghabiskan waktu selama 17 tahun untuk menjalani tes yang ia lalui.

BACA JUGA: Kocak! 11 Meme Pertandingan Catur Dewa Kipas dan WGM Irene Ini Bikin Tepuk Jidat

Hingga kini, pria tersebut telah menghabiskan uang sebesar 6000 Zloty atau setara dengan Rp 22,2 juta. Meski begitu, pria berusia 50 tahun itu akan terus mencoba tes sampai mendapatkan lisensi mengemudinya.

Ilustrasi
Tak Semudah Seperti di Indonesia, Pria 50 Tahun di Polandia Tak Lulus Tes Sim Hingga 192 Kali | daihatsu.co.id

Berdasarkan data Notes From Poland, pria yang tak disebutkan identitasnya itu menjadi pemegang rekor jumlah kegagalan terbanyak di negara Polandia. Bahkan banyak klaim yang mengatakan ia sebagai pengendara terburuk.

Seorang instrukur mengemudi, Stanislaw Kobussiewcz, menunjukan rasa prihatin dengan pria tersebut dan mengajukan peraturan untuk membatasi jumlah percobaan yang diperbolehkan.

"Harus ada peraturan di Polandia yang melarang seorang kandidat mengikuti ujian lebih dari 20 atau 30 kali. Jika seseorang tidak mengetahuinya, dia tidak boleh mengemudi di jalanan dan khawatir kelak akan membanhayakan orang lain," kata Kobussiewicz.

Artikel Lainnya

Kalau kalian diposisi si Bapak, apa yang kalian lakukan, gaes? Lanjut tes sampai berhasil atau menyerah saja? Atau mau lewar jalur 'calo'?

Tags :