Tak Ingin Jadi Pejabat, Ahok Sebut Karier Politiknya Sudah Tamat
27 Juli 2019 by LukyaniAhok menyatakan tak akan terjun ke pemerintahan lagi
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan publik. Saat ia mendapatkan dukungan untuk kembali terjun ke pemerintahan, Ahok justru mengatakan bahwa kariernya di dunia politik sudah selesai.
Tamatnya karier politik Ahok
Ahok menyebut bahwa ia masih memiliki tugas untuk membantu orang-orang miskin. Meski demikian, tugas yang Ahok sebut ini tidak lantas membuat dirinya ingin kembali terjun ke politik. Ahok menegaskan bahwa ia tidak bisa lagi melanjutkan karier sebagai penjabat.
“Saya sudah selesai, karier politik saya, sebetulnya. Orang mayoritas beragama sudah mencap saya menista,” ujar Ahok dalam sebuah pidato di acara Roosseno Award IX-2019 di Rooseno Plaza, Jakarta Selatan, Senin (22/7), dikutip dari Detik.
Sebelumnya Ahok dinyatakan bersalah karena kasus penistaan agama.
Ahok hadir bersama sang istri di Roosseno Award IX-2019 untuk menerima penghargaan atas kerja, integritas, dan kreatifitasnya bagi publik. Tidak hanya Ahok, pada kesempatan itu hadir pula mantan Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.
Saat Ahok menerima penghargaan Roosseno Award, Ahok mengatakan ada pihak yang menggunakan isi surat Alquran agar masyarakat tidak lagi memilih dirinya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta Tahun 2017. Atas masalah tersebut, Ahok pun dinyatakan bersalah dan harus mendekam di Mako Brimob selama dua tahun.
Baca Juga: Konten Video 'Panas' Diblokir Kominfo, Youtuber Kimi Hime Nangis Minta Bantuan Presiden Jokowi!
Curhat tentang pernikahan dengan Puput
Tak hanya berbicara tentang karier politiknya, Ahok juga mengatakan bahwa beberapa masyarakat, khususnya ibu-ibu, banyak yang marah dan kecewa dengan keputusannya untuk bercerai dengan Veronica Tan dan menikah lagi dengan Puput Nastiti Dewi.
Ahok mengungkapkan bahwa pernikahannya dengan Puput dilangsungkan pada 25 Januari 2019, satu hari setelah ia bebas dari penjara. “Jadi ya sudah sebetulnya sudah selesai. Saya kalau di gereja, semua lihatin saya kayak orang sesat,” tutur Ahok.
Baca Juga: Ketok Palu Kasusnya, Tangis Baiq Nuril Pecah! DPR Setujui Berikan Amnesti
Ahok dinilai layak menjadi menteri
Sebelumnya, dilansir dari Tempo, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengatakan bahwa Ahok layak untuk bergabung dengan kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut PSI, Jokowi membutuhkan menteri-menteri yang berkompeten. Salah satunya adalah Ahok.
“PSI dan saya sendiri mengenal beliau (Ahok) adalah pekerja baik yang sangat kompeten,” ujar Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wiayah PSI DKI Jakarta, Rian Ernest, dikutip dari Tempo.
Menurut Ernest, posisi seorang menteri tidak dilihat dari usia atau latar belakang partai politik. Meski Ahok sempat terlibat kasus penistaan agama, hal tersebut tidak lantas menghalangi Ahok untuk berkontribusi dalam pemerintahan Jokowi.
Ahok saat ini memiliki rencana untuk membuat sebuah aplikasi yang bisa membantu orang-orang miskin. Ia ingin membangun aplikasi ini dengan kerja sama bersama partai politik. Nantinya, bantuan yang dibutuhkan oleh warga bisa langsung diberi tahu kepada pihak pemerintah, misal anggota DPRD.
Ide ini berawal saat Ahok masih di penjara. Ia masih sering mendapatkan surat dari masyarakat yang meminta bantuan kepadanya, seperti menyelesaikan masalah ijazah. Saat itu, Ahok sempat heran karena ia tak lagi menjabat sebagai gubernur.