Tak Diakui Alumni 212, Ahok Tetap Calon Terkuat Pemimpin Ibu Kota Baru!
09 Maret 2020 by Titis HaryoBasuki Tjahja Purnama alias Ahok jadi yang terkuat dipilih Jokowi untuk pimpin ibu kota baru, padahal ditolak keras oleh 212. Gimana nih?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasukkan nama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dalam kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan.
Selain Ahok, ada juga beberapa nama beken seperti Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, dan Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana.
Namun, sosok Ahok disebut paling kuat mengemban jabatan tersebut. Tapi kenapa ya?
Ahok jadi yang terkuat pimpin IKN
Dilansir dari Detik.com, Minggu (8/3), Analis Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mengemukakan pendapatnya terkait bursa calon pemimpin IKN baru di Kalimantan.
Dia menilai jika peluang Ahok terpilih jauh lebih besar dibandingkan dengan 3 kandidat lainnya. Hal ini tidak lepas dari dibutuhkannya sosok pemimpin yang tak hanya pintar berwacana, tapi juga punya pengalaman memimpin ibu kota.
Baca Juga: Update Positif Covid-19, Pemerintah Klaim Sudah 6 WNI Terinfeksi Virus Corona!
“Dari 4 orang tentu kemudian kita bisa tebak, Ahok paling punya (peluang) sebesar itu,”
“Dan ia (Ahok) teruji orangnya punya kompetensi, punya kapabilitas, punya kapasitas untuk memimpin ibu kota negara,” jelasnya.
Integritas jadi kunci utama
Selain itu, Trubus mengakui jika dalam memilih sosok pemimpin ibu kota negara yang baru maka pemerintah harus memiliki calon yang berintegritas tinggi.
Dirinya pun mengakui bila peluang bagi kandidat lainnya juga terbuka lebar. Namun, Trubus ada beberapa kelemahan yang dimiliki calon kandidat lain.
Bambang Brodjonegoro misalnya, Trubus menilai, Bambang belum memiliki pengalaman dalam mengurus sebuah kota. Sedangkan Azwar Anas, memiliki kemampuan memimpin sebuah kota tapi lingkupnya hanya daerah dan bukan ibu kota negara.
Trubus pun memprediksi, kandidat lain yang paling kuat adalah Tumiyana yang juga pandai dalam menangani mengeksekusi kebijakan di lapangan.
“Kalau Pak Tumiyana, sangat menguasai teknis. Posisinya di posisi lapangan, eksekusi pembangunan, eksekusi program,” jelasnya.
Baca Juga: Sedih! Hotel Tempat Karantina Corona di Tiongkok Ambruk, Para Pasien Terperangkap!
Alumni 212 menolak Ahok jadi pemimpin
Masuknya nama Ahok jadi salah satu pemimpin IKN sebelumnya mendapat reaksi keras dari alumni Aksi 212.
Ketua Mujahid 212 Damai Hari Lubis menuturkan bila Ahok bukanlah sosok yang tepat untuk memimpin ibu kota baru. Hal ini tidak lepas dari track record-nya yang bermasalah.
Baca Juga: Mujahid 212 : Kami Menolak Tegas Ahok Jadi CEO Ibu Kota Baru!
“Sebagai calon kepala daerah (Ibu Kota Negara) adalah Ahok, maka kami katakan dan nyatakan secara tegas, kami menolak keras Ahok,”
“Fata-fakta pribadi Ahok merupakan seorang jati diri yang memiliki banyak masalah,” imbuhnya
Kemunculan nama Ahok dalam bursa kandidat pemimpin IKN baru di Kalimantan memang memancing banyak pro dan kontra, tak terkecuali dari para alumni Aksi 212.
Nyatanya, para pengaman kebijakan publik menilai jika sosok Ahok merupakan calon pemimpin yang paling memiliki kemampuan untuk menangani ibu kota baru Indonesia.
Namun, akankah Ahok yang juga baru saja dipilih sebagai Komisaris Utama BUMN Pertamina akan dipindahtugaskan ke ibu kota baru? Patut kita simak bersama ke depan.