Sedang Antri Untuk Menyebrang, Rem Blong Bikin Mobil ini Tercebur ke Sungai Brantas! 3 Orang Masih Dinyatakan Hilang
28 Januari 2019 by MoseslazIni percakapan terakhir salah satu korban dengan suaminya
Sebelum berpergian dengan kendaraan pribadi, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelayakan dan kondisi kendaraan agar di tengah perjalanan tidak terhambat dan aman sampai tujuan. Sabtu 26 Januari 2019 lalu terjadi kecelakaan tunggal, sebuah mobil tercebur di Sungai Brantas, Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, yang diduga karena rem kendaraan tersebut blong.
Kronologi berawal saat mobil akan menyeberang dari Ngunut ke utara, arah Gandekan, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar melalui penyeberangan sungai Brantas. Saat sedang menuju ke dermaga penyeberangan mobil sempat berhenti di jalanan menurun. Namun tiba-tiba mobil langsung turun ke dermaga dengan kondisi mesin mati yang akhirnya mobil terjun ke sungai Brantas.
Sopir mobil yakni Waridi (56) berhasil menyelamatkan diri, sedang di dalam mobil masih ada tiga penumpang yang sampai saat ini masih hilang. Kini Kapolsek Ngunut, Kompol Siti Nurinsa telah membawa sopir untuk dimintai keterangan. Dalam keterangan yang diberikan Waridi tersebut, ia mengaku rem tidak berfungsi atau blong, yang mengakibatkan mobil meluncur terjun ke sungai.
Tiga penumpang yang masih hilang adalah Fitri Nur Syam (34), Siti Yuniati (32), dan Siti Alfiah (61). Sampai saat ini hasil pencarian Tim SAR belum membuahkan hasil. Sebelumnya tim SAR berupaya melakukan pencarian badan mobil yang ada di dasar sungai dengan menggunakan perahu karet dan jangkar namun belum ada hasil.
Lalu digunakanlah alat fish finder yang berfungsi untuk menangkap obyek di bawah air, namun hasil tetap sama, belum bisa menemukan badan mobil. Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek, Brian Gautama mengaku pencarian dipersulit dengan banyaknya sampah dalam sungai. Faktor lain yang menyulitkan pencarian adalah air sungai yang sangat keruh membuat pandangan di dalam air menjadi nol.
Selain Waridi sang sopir, ada dua penumpang mobil tersebut yang juga selamat karena saat di dermaga mereka turun di dermaga yaitu Sholikatin (56) istri Waridi dan Imam Shodikin. Rombongan tersebut sedang melakukan perjalanan ke Tulungagung untuk berziarah ke makam keluarga. Menurut suami Fitri Nur Syam, salah satu korban mengatakan ziarah ini dilakukan setiap tahunnya.
"Iya setiap tahun selalu pulang ke Tulungagung untuk ziarah. Sembari mengunjungi saudara sepupu yang tinggal di sana," kata Ali Makrof (detik.com)
Ali yang biasanya juga ikut memang sedang berhalangan dengan adanya keperluan ke Jawa Tengah yang membuatnya tidak ikut ke Trenggalek. Sebelum kejadian tersebut, dihari yang sama Ali masih bertukar pesan melalui aplikasi WhatsApp.
Sabtu pagi 26 Januari Ali mengirim foto makanan penyetan yang tengah di makannya di Tuban, ia menawarkan pada istrinya. Lalu Fitri membalas dengan pesan “Monggo disekecaaken dahare” yang artinya silahkan dimakan makanannya. Ali tidak menyangka bahwa itu adalah percakapan terakhir dengan Fitri.
Tidak ada yang tahu kapan bencana atau kecelakaan akan terjadi maka selalu siapkan segala keperluan sebelum melakukan perjalanan, salah satunya adalah kendaraan pribadi. Semoga ketiga korban tersebut segera ditemukan dan juga jadi pelajaran bagi semua orang agar selalu berhati-hati dan mempersiapkan semuanya dengan cermat.