Quarter Life Crisis! Ini Alasan Stafsus Muda Jokowi Bikin Jiwa Milenal Kita Meronta

Presiden Joko Widodo memperkenalkan 7 anak muda yang diangkat menjadi staf khusus presiden, Kamis (21/11/2019). | www.cnnindonesia.com

Stafsus Muda Jokowi yang digaji selangit dan jadi teman diskusi Presiden adalah sumber keresahan jiwa kita semua. Aduh!

Munculnya staf khusus (stafsus) muda Presiden Jokowi nggak cuma bikin ketar-ketir para politisi, tapi juga sukses membuat jiwa-jiwa milenial bergejolak hebat. Mereka tak pelak jadi sumber keresahan terbarukan bagi kita semua.

Alih-alih memotivasi, kehadiran stafsus muda ini malah merontokkan semangat milenial yang sedang berjuang untuk mencapai kesuksesaan dari tangannya sendiri. Terutama bagi kalangan muda yang sedang berada dalam status quarter life crisis berkepanjangan.

Kurang lebih ini alasan stafsus muda Jokowi malah menjadi sumber anxiety bagi para milenial.

1.

Umur stafsus Jokowi yang masih 23-an

Presiden Jokowi terlihat santai saat memperkenalkan para anak muda yang jadi staf khususnya, Kamis (21/11). | www.liputan6.com

Usia jadi salah satu hal yang membuat keberadaan stafsus Jokowi malah menjadi keresahan bagi jiwa-jiwa milenial. Tengok saja ada nama Putri Tanjung, perempuan berusia 23 tahun yang kini jadi orang kepercayaan presiden.

Baca Juga: Perbandingan Pengamanan Pelantikan Jokowi dan Donald Trump

Padahal, hampir sebagian besar generasi milenial baru terjun di dunia kerja secara efektif pada umur 23 tahun. Itupun dengan status berupa karyawan fresh graduate, bukan seorang staf khusus, staf ahli atau anggota dalam kabinet pemerintahan.

Bahkan di antara jutaan milenial yang ada di Indonesia, masih banyak yang berakhir dengan menganggur di rumah dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Tidak sedikit juga memilih tidak bekerja supaya bisa menikmati masa-masa pasca kuliah.

Dilansir dari Beritagar.id, data dari International Labour Organisation (ILO) menunjukkan Indonesia memiliki angka pengangguran yang cukup banyak pada tahun 2018 terutama pada kalangan anak muda berumur 15-24 tahun.

Kelompok anak muda berumur 15-24 tahun sendiri selama ini diklasifikasikan sebagai pengangguran terbuka dengan angka perkiraannya mencapai 5,13 persen per Februari 2018.

Angka ini pun jadi tertinggi kedua di kawasan Asia Tenggara, setelah peringkat pertama ada Brunei Darussalam yang memiliki banyak pengangguran terbuka di negerinya.

Sedangkan, Badan Pusat Statistik mengatakan jika jumlah pengangguran dengan status milenial bergelar diploma masih cukup tinggi dengan angka 7,96 persen dari total tingkat partisipasi angkatan kerja pada tahun 2019.

Baca Juga: Guntur Romli: Reuni 212 Jalan Anies Menuju Capres 2024!

2.

Gaji tinggi stafsus muda Jokowi

Ilustrasi: Gaji milenials | www.mentalfloss.com

Tak hanya soal umur yang membuat keberadaan stafsus Jokowi meresahkan jiwa para milenial, soal previlege pun juga jadi sorotan.

Salah satunya yang paling menjadi buah bibir adalah gaji para stafsus muda Jokowi yang punya pendapatan per bulan dengan angka fantastis.

Seperti dikutip dari Tempo.co, Sekretaris Kementerian Sekretarian Negara Setya Utama menjelaskan jika para stafsus muda Jokowi akan mendapatkan gaji sebesar Rp 51 juta per bulannya.

Hal ini pun sudah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 144 Tahun 2015 tentang Besaran Hak Keuangan Staf Khusus Presiden.

Melihat ini jelas jiwa kita semakin meronta hebat. Bukan masalah iri, tapi berjuang mendapatkan gaji di atas UMR aja susahnya setengah mati.

Baca Juga: Tak Ingin Pakai Manusia Lagi, Jokowi Akan Ganti Separuh PNS menjadi Robot!

Dilansir dari CNBC, sebuah survei bertajuk 2019 Modern Wealth yang dilakukan Charlses Shcwab menunjukkan ada 62 persen milenial di dunia merasa tidak stabil dalam urusan finansialnya.

Hal ini dikarenakan karena sebagian besar milenial masih suka menghamburkan uangnya ketika gajian datang. Seperti membeli barang-barang branded, nongkrong bersama teman, hingga liburan ditiap pekan.

Jika menilik gaji para stafsus Jokowi, budaya tak perlu itu mungkin saja masih bisa dilakukan. Malah itu masih bersisa dan bisa dipakai menabung, menambah cicilan ibadah orang tua, hingga persiapan pernikahan.

3.

Kerja santai ala stafsus Jokowi

Ilustrasi: Kerja remote ala milenial. | startupnation.com

Stafsus Jokowi juga memiliki sejumlah privilege lain dalam urusan membantu pemerintahan. Mereka diberikan keringanan dalam urusan jam kerja yang fleksibel, bahkan tidak perlu tiap hari datang ke kantor.

Jam kerja seperti ini pun sebenarnya sangat familiar dengan para generasi milenial tapi sangat kontras mengetahui jika status mereka secara tidak langsung adalah aparatur sipil negara alias PNS. Sosok yang dibayar dari uang rakyat Indonesia.

Selama ini sih, PNS selalu memiliki image kerja yang sangat kaku dan bukan anak milenial banget. Sehingga banyak yang memilih jalur indie dengan mendaftar ke kantor-kantor start up hanya bisa mendapatkan jam kerja yang fleksibel.

Namun, ketika sadar para stafsus Jokowi memiliki keistimewaanini jelas menjadi sebuah hal yang membuat jiwa santai milenial kita teriris pedih. Gaji PNS, kerja ala start up. Asik maksimal!

Kepastian para stafsus muda mendapatkan jam kerja santai pun terucap langsung oleh Presiden Jokowi saat sesi perkenalan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (21/11).

Baca Juga: Gerindra Dukung CPNS LGBT di Kejaksaan Agung, Netizen: Inget Kaum Sodom Min!

“(Kerja) tidak full time, beliau-beliau ini sudah memiliki kegiatan, memiliki pekerjaan mingguan, tidak harus ketemu,” ucap Jokowi saat itu.

Bagi Jokowi, para stafsus milenialnya ini akan diandalkan dalam bekerja membangun bangsa dengan lebih turun ke masyarakat sehingga tidak perlu banyak berkantor dan bertemu dengannya.

Sistem kerja remote ini pun sepertinya coba diterapkan Jokowi dalam menata birokrasi pemerintahan masa depan, melihat memang banyak milenial yang sudah terbiasa menerapkan hal ini dalam pekerjaannya.

Artikel Lainnya

Nah, itu tadi sejumlah alasan kenapa stafsus muda Jokowi kini menjadi perbincangan panas di kalangan milenial dan menjadi sumber keresahan massal.

Baik dari gaji yang selangit yang seharusnya bisa dimaksimalkan pada sektor lain untuk kepentingan masyarkat luas sampai dengan jam kerja nyantai yang sebenarnya agak kurang pas.

Namun, semoga aja sih para stafsus muda Jokowi ini bisa membawa perubahan dalam birokrasi Indonesia dengan membawa jam kerja santai dan gaji tinggi ke kaum milenial lainnya.

Tags :