Prediksi Kiamat Jelang Natal 2020 Pasti Akan Terbukti, Pastor: Ini Akan Menjadi Akhir Dunia
04 Desember 2020 by Ina Farida Arif
Prediksi ini berdasarkan kalender milik Suku Maya.
Dunia sempat dibuat heboh dengan prediksi Suku Maya perihal kiamat yang digadang-gadang akan terjadi di akhir tahun 2012. Hal itu sukses menyita perhatian banyak pihak dan menjadi kontroversi. Meski pada akhirnya prediksi tersebut salah besar.
Setelah hampir 8 tahun dari kesalahan prediksi awal kalender Suku Maya. Prediksi lainnya terkait akhir dunia kembali menyeruak ke publik. Seorang pengemuka agama bahkan meyakini bahwa kali ini prediksinya tersebut tidak akan meleset.
BACA JUGA: 19 Tahun Berlalu, Beginilah Sosok Daniel Radcliffe Saat Jadi Harry Potter
Seorang pastor prediksi kiamat sudah dekat
Seorang pemuka agama bernama Paul Begley, berhasil menyita perhatian dunia lewat sebuah prediksi tentang akhir dunia. Dimana ia meramalkan jika kiamat akan datang 3 hari menjelang natal tahun ini. Paul sendiri memang dikenal berkat live show serta siaran radio miliknya yang berjudul Coming Apocalypse. Ramalannya itu ia yakini akan datang tepat di hari ulang tahunnya, yakni 21 Desember 2020.
Paul Begley menyusul sederet tokoh yang juga sempat muncul dan ungkap ramalan mereka tentang kapan kiamat akan terjadi. Salah satunya ialah prediksi dari seorang peramal ternama asal Perancis, Michel de Nostredame. Lewat istilah Raja Teror, ia pernah meramalkan bahwa dunia akan berakhir pada tahun 1999 dan tujuh bulan.
BACA JUGA: Inilah 3 Orang Terkuat di Dunia pada Masa Lalu. Mampu Melakukan Hal Mustahil!
Mengacu pada kalender Suku Maya
Teori konspirasi yang ada tentang kapan kiamat datang ternyata tak sembarangan diambil. Prediksi tersebut berdasarkan kalender milik salah satu suku di benua Amerika, yakni Suku Maya. Lewat perhitungan kalender itulah, Suku Maya bisa mengetahui kapan kiamat akan datang.
Mengacu pada teori itulah akhirnya pastor asal Indiana, Amerika Serikat ini yakin jika kiamat akan datang menjelang akhir' tahun 2020. Bahkan teorinya juga didukung oleh salah satu peramal dan astrolog asal Paman Syam, Jeane Dixon. Yang mana juga meyakini jika kiamat atau yang ia sebut Armageddon, akan terjadi di tahun 2020.
"Tentu saja, para tetua suku Maya mengatakan (21 Juni 2020) bisa jadi akhir dunia. Mereka mungkin telah membuat kesalahan. Ya, mereka jelas membuat kesalahan pada 21 Desember 2012, jadi mereka bilang mungkin (21 Juni) akan menjadi akhir dunia. Dan mereka membuat prediksi jika ini bukan akhir dari dunia, pasti ulang tahun saya akan datang lagi," ungkap Begley, dilansir dari The Sun dikutip dari minews.id (1/12).
Sebuah kejadian langka menjadi penanda kiamat
Selanjutnya Begley mengungkapkan bahwa pada hari dimana prediksi kiamat terjadi yakni 21 Desember 2020. Di hari tersebut nantinya akan terjadi sebuah peristiwa langka. Dimana dua planet terbesar di tata surya yakni Jupiter dan Saturnus, akan berada di titik terdekatnya sejak terakhir kalinya terjadi pada tahun 1623 silam. Keadaan itu akan menciptakan fenomena bintang paling terang di langit sejak bintang Betlehem.
“Pada hari itu akan terjadi planet Jupiter dan Saturnus terdekat sejak 1623 dan bahkan tidak akan menutup lagi selama 500 tahun lagi. Jadi ini sangat langka dan akan terjadi pada titik balik matahari musim dingin," ungkapnya seperti yang dikutip dari minews (1/12).
Ia kemudian menambahkan jika kejadian itu sangatlah langka, sebab matahari berada di titik balik musim dingin. Ia kemudian dengan yakin bahwa kejadian tersebut akan terjadi pada 21 Desember mendatang sesuai ramalan ulang dari Suku Maya. Sehingga bisa dipastikan bahwa hari itu merupakan akhir dari dunia.
Sebut tanda-tanda kiamat sudah dekat
Selain mengungkapkan prediksinya tentang kiamat yang akan segera terjadi 19 hari lagi. Lulusan Indian Christian University ini pun sempat menyebutkan beberapa tanda kiamat sudah dekat. Mulai dari menyebarnya pandemi COVID-19 yang hampir melanda berbagai negara di seluruh dunia. Hingga gerhana matahari yang terjadi pada 21 Juni lalu, merupakan tanda jika dunia akan segera berakhir.
Begley yang berprofesi sebagai Pastor dan penyiar radio itu pun kerap membagikan khotbahnya secara daring. Ia akan mengutip ayat yang ada di Al-kitab sebagai referensinya kala menyampaikan tema akhir zaman.
Menurut Geographical Society, bumi bisa musnah lewat letusan supervolcanic meski hanya terjadi sekitar satu juta tahun. Selain itu, melalui jajak pendapat di 20 negara, termasuk Prancus, AS dan Turki. Menemukan setidaknya 14% orang percaya bahwa dunia akan berakhir dalam hidup mereka.
