Pimpinan JAD yang Tertangkap di Bekasi Sebut Bom Akan Diledakan 22 Mei! Bisa Diaktifkan Lewat Wifi
11 Mei 2019 by MoseslazMemanfaatkan momen riuh pengumuman hasil Pilpres 2019 oleh KPU?
Beberapa waktu lalu teror bom kembali terjadi di daerah Bekasi. Hingga pada akhirnya Tim Densus 88 Anti Teror berhasil menemukan sebuah bom di toko handphone bernama Wanky Cell di Jalan Muchtar Tabrani, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Dilansir dari Grid.id, keterangan yang diberikan ketua RT 03 RW 03, Zakaria mengatakan bahwa tim densus 88 datang di lokasi sekitar pukul 17.00 WIB.
Saat itu Densus 88 pun langsung melakukan penggeledahan toko ponsel saat sedang dibuka dan dijaga oleh dua karyawan.
"Dia (pemilik toko) jualan saya kira satu tahun lebih. Karyawan ada tiga orang. Ini kadang ditempati sama pemiliknya. Dia punya karyawan tiga, cuma yang di dalam hanya dua orang. Dia (karyawan) enggak tahu apa-apa juga," kata Zakaria.
Hasil penggeledahan tersebut tim Densus 88 menemukan sejumlah barang yang diketahui sebagai bahan peledak. Tim Densus 88 berhasil menemukan pupuk booster lengkeng, HCL dalam botol, serbuk putih, dan beberapa cairan dalam botol.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuono mengatakan, selain barng bukti diatas Tim Densus 88 juga menemukan dua buah bom pipa besi yang tak dilengkapi switching.
"Serbuk putih dan beberapa cairan dalam botol sedang dalam penanganan puslabfor," kata Argo.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto mengatakan, penggeledahan toko ponsel tersebut merupakan pengembangan dari penggerebekan dua terduga teroris di Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi pada hari Minggu lalu.
"Hasil pengembangan yang kemarin (penangkapan teroris) di Jatiasih, pengembangannya sampai pada kios handphone ini. Tadi dilakukan penggeledahan, ditemukan beberapa bahan peledak," ujar Indarto.
Sementara itu, dikutip dari Tribratanews, Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Dr. Dedi Prasetyo, mengatakan bahwa bom pipa yang ditemukan saat menangkap pentolan JAD Bekasi, EY alias Rafli, difungsikan dengan menggunakan jaringan Wifi.
Bom tersebut akan diledakkan di tengah-tengah demostran pada 22 Mei nanti saat pengumuman pemenang Pemilu 2019, Jumat (10/05/2019).
“Menurut keterangan yang bersangkutan apabila nanti terjadi demo dalam jumlah massa yang sangat besar di KPU itu diprediksi oleh dia akan ada jammer (penghalang sinyal handphone) terhadap handphone oleh karenanya handphone tidak bisa digunakan sebagai switching bom ini booster sudah menggunakan wifi.
Saat ini pelaku yang juga adalah pimpinan kelompok JAD sudah diamankan polisi. 22 Mei mendatang adalah adalah agenda nasional, yaitu pengumuman KPU soal hasil rekapitulasi suara Pemilihan Presiden 2019. Mari kita ciptakan situasi kondusif yang selama ini memanas akibat tahun politik akhir-akhir ini. Menurutmu gimana guys soal kasus ini?