Penafsiran Kejadian Jokowi Dipatil Udang, Fadli Zon : Itu Tanda-Tanda Wahyu Keprabon Sudah Melayang
31 Januari 2019 by MoseslazJokowi dipatil udang hingga berdarah, ini arti tafsiran Fadli Zon!
Menjadi tokoh atau public figure harus siap menjalani kehidupan yang tersorot media sekecil apapun tingkah dan lakunya. Rabu 30 Januari 2019 lalu, jari telunjuk Presiden Joko Widodo tergores karena “dipatil” udang. Awalnya Presiden Jokowi tengah menghadiri panen raya udang vaname di Tambak Perhutanan Sosial, Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Jokowi membantu beberapa petambak untuk menarik jaring berisi udang yang akan dipanen. Saat ditarik, ratusan udang yang berada di jaring berlompatan. Salah satu udang melompat hingga ke tangan Presiden Jokowi. Udang tersebut menempel di jari telunjuk Jokowi dan akhirnya mengigit tangan Presiden.
Kejadian ini dibahas oleh Politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean dan Politikus Gerindra sekaligus Wakil DPR RI, Fadli Zon di akun Twitter masing-masing. Ferdinand Hutahaean menuliskan cuitan mengenai insiden kecil Jokowi “dipatil” udang.
"Di cakar singa itu berani..!!
Di gigit beruang itu jantan..!!
Dipatil udang? Entahlah disebut apa itu..! Mungkin disebut SIAL..!," tulis Ferdinand lewat akun Twitter @ferdinand_haean.
Selang sehari kemudian, menjawab cuitan Ferdinand Hutahaean, Fadli Zon ikut mencuit mengenai insiden “dipatil" udang tersebut. Dalam cuitannya Fadli Zon menyebut insiden ini seperti tanda ataupun firasat dalam kepercayaan Jawa. Fadli Zon menyebut itu sebagai wahyu keprabon.
"Petruk dipatil udang, itu tanda2 wahyu keprabon memang sdh melayang," cuit Fadli Zon lewat akun @fadlizon.
Wahyu keprabon sendiri pada intinya adalah wahyu yang terakhir yang diterima oleh seseorang, sebagai petunjuk dari Tuhan agar ia memimpin Nusantara. Tidak mudah mendapatkan wahyu keprabon, hanya ada satu orang sajan dalam tiap periodenya. Haruslah benar-benar sosok ksatria pilihan yang terbaik di zamannya.
Hatinya harus bersih dan memancarkan cahaya yang menyejukkan. Sehingga pada prakteknya, orang yang menerima wahyu keprabn tidak grasak-grusuk dalam mencari jabatan dan harta. Tidak mengejar popularitas, atau meminta orang lain untuk memilihnya dan sebenarnya juga tidak menginginkan kedudukan apapun di dunia ini (oediku.wordpress.com).
Tapi meski kepatil udang hingga berdarah Jokowi merasa puas dengan panen kali ini. Karena sejak program revitalisasi tambak dimulai November 2017, panen yang ketiga ini adalah yang paling berhasil setelah melalui sekali gagal dan sekali setengah gagal. "Proses yang seperti ini yang saya paling senang. Sebab, ada prosesnya dari gagal, setengah gagal hingga berhasil seperti sekarang," ujar Jokowi.
Gimana nih gengs kalian sendiri menanggapi insiden Presiden Jokowi kepatil udang hingga berdarah. Apa kalian punya tafsir sendiri atau menganggap hal itu sebagai insiden biasa saja?