Tugas Sekolah Susah Dikerjakan, Pelajar Usia 13 Tahun ini Pilih Bunuh Diri Karena Stres

Ilustrasi bunuh diri
Ilustrasi bunuh diri | www.google.com

Tiap siswa punya batas dan penanganan masing-masing nih harusnya

Sebagai pelajar, salah satu masalah yang kerap dirasakan adalah susahnya mengerjakan tugas sekolah atau pekerjaan rumah (PR). Sebenarnya tugas dan PR diberikan guna membuat pelajar tak hanya belajar di sekolah saja, sehingga tak lupa akan materi yang sudah diberikan.

Namun kadang daya terima dan pemahaman tiap pelajar beda-beda, sehingga kadang bagi siswa lain tugas terhitung mudah tapi beberapa merasa sulit mengerjakannya bahkan tak jarang menimbulkan tekanan.

Ilustrasi bunuh diri
Ilustrasi anak stres karena tugas sekolah | www.google.com

Seperti halnya yang dirasakan oleh salah satu pelajar berusia 13 tahun dari George Town, Malaysia ini. Bukan bertanya pada teman atau guru atas kesulitannya mengerjakan PR, bocah ini justru nekat mengakhiri hidupnya sendiri.

Kejadian ini bermula saat anak tersebut ditegur sang ibu yang baru menerima telepon dari guru disekolahnya. Guru di sekolahnya mengatakan bahwa anak tersebut tidak bisa mengerjakan PR yang didapatnya.

Mengetahui anaknya kesulitan, sang ibu akhirnya membantu untuk mengerjakan PR dari sekolah. Ibu bocah ini mengajari anaknya dan memberi soal di tiap akhir pembelajaran.

Baca juga: Curhat karena Diperlakukan Tidak Adil, Jawaban PR Seorang Siswi Ini Kejutkan Guru dan Netizen

Hal tersebut dimaksudkan untuk memastikan sang anak paham akan pelajarannya dan bisa menyelesaikan soal-soal.

Sampai akhirnya sang anak mengatakan pada ibunya bahwa ia tak bisa menyelesaikan tugas dan minta izin untuk pergi mandi terlebih dahulu.

Namun selang setengah jam, anak tersebut tak kunjung kembali dari mandinya. Ibunya pun curiga dan meminta suaminya untuk memeriksa keadaan si anak.

Sang ayah pun pergi ke kamar mandi memeriksa kondisi anaknya. Ia mendengar suara air mengalir dari kamar mandi lalu coba mengetuk pintunya. Namun sang anak di dalam tak memberikan jawaban sama sekali.

Hingga beberapa saat tak menjawab, sang ayah pun curiga dan khawatir lalu mendobrak pintu kamar mandi. Ia melihat anaknya dalam keadaan gantung diri menggunakan handuk.

Hal tersebut membuat sang ayah panik dan mencoba menyadarkan anaknya hingga memberi CPR sebagai pertolongan pertama.

Tetangga yang tahu kondisi si anak langsung memanggil polisi dan ambulans. Tapi sayang, nyawa anak tersebut tak tertolong. Ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit pada pukul 10.55 malam.

Artikel Lainnya

Hal yang menguatkan motif bunuh diri sang anak karena kesusahan dalam menyelesaikan tugas diungkapkan oleh polisi.

Investigasi polisi menunjukkan bahwa anak itu tak tertarik untuk belajar, ia lemah secara akademisi dan kerap mengeluh pada orangtuanya karena banyaknya PR yang didapatnya membuat stres.

Insiden ini dapat dijadikan pelajaran bahwa tiap anak punya batasnya sendiri-sendiri. Memaksa anak untuk menyelesaikan tugas di sekolah meski ia kesusahan tentu akan menimbulkan stres.

Tiap anak juga perlu treatment tersendiri dalam belajar dan memahami tiap ilmu yang diberikan. Kalau menurutmu sendiri bagaimana cara yang tepat mengatasi stres anak karena belajar guys?

Tags :