Panwaslu dan Anggota TNI Jadi Korban Pengeroyokan, Dugaan Pelaku Massa Pendukung Paslon 01

Massa kampanye kulon progo ricuh
Suasana pasca kericuhan massa kampanye akbar di Kulon Progo, DIY, Minggu (7/4). | regional.kompas.com

Duh, kok makin panas aja sih?

Seorang panitia pengawas pemilu (panwaslu) dan satu anggota TNI mengalami luka serius setelah menjadi korban pengeroyokan rombongan warga yang baru saja pulang dari kampanye akbar paslon 01 di Kota Wates, Kulon Progogo, Minggu (7/4) sore.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun akan segera menindaklanjuti temuan kericuhan yang bersinggungan dengan aktivitas kampanye salah satu paslon capres dan cawapres ini.

Lalu, bagaimana kronologi kejadian kericuhan pasca kampanye yang akhirnya harus memakan korban luka ini?

1.

Kericuhan terjadi di sore hari

Massa kampanye kulon progo ricuh
Polisi dan TNI saat melakukan pengamanan di Jalan Wates KM 8, Desa Balecatur, Gamping, Sleman, DIY. | kumparan.com

Dilansir dari Kompas, Senin (08/4), kericuhan kampanye ini terjadi setelah kelompok massa menghadiri kampanye di Kota Wates, Kulon Progo.

Penumpukan massa mulai terjadi pada pukul 17.00 WIB di rumah seorang warga bernama Dwi alias Gareng (25) di daerah Dusun Malangan dan Jembatan Bantar, perbatasan Kulon Progo dengan Kabupaten Bantul.

Panwaslu daerah bernama Janarta (46) pun mencoba untuk hadir dan mecoba menenangkan suasana agar tidak mengarah menuju keributan.

“Saya tiba dan melihat kalau Gareng dipukuli pakai bambu. Dia hampir dipukul pakai kayu besar. Saya teriak saya netra, saya Panwas, tidak boleh anarkis, harus kondusif,” ucap Janatra.

2.

3 korban luka

Massa kampanye kulon progo ricuh
Anggota TNI, Serka Setyo Budi Haryanto menjadi korban pengeroyokan massa kampanye di Kulon Progo. | www.teras.id

Namun, suasana yang sudah memanas membuat massa kampanye tidak bisa dikendalikan oleh Janarta. Dirinya pun tiba-tiba dipukul dari belakang dan membuatnya mengalami luka robek pada ubun-ubun.

Dalam kericuhan itu, seorang anggota TNI berpangkat Serka, Setyo Budi Haryanto juga ikut menjadi korban. Setyo yang hendak pulang ke rumah saat itu pun harus berakhir dengan luka robek di ubun-ubun dan memar di sekujur tubuhnya.

Seorang warga bernama Dwi alias Gareng juga turut menjadi korban setelah mendapatkan pukulan dari massa pendukung kampanye menggunakan bambu.

“Tiga orang yang luka, selain saya ada juga seorang anggota TNI,” jelas Janarta dikutip dari Kompas, Senin (8/4).

3.

Diduga pendukung 01 Jokowi-Maruf

Massa kampanye kulon progo ricuh
Kampanye dukungan Jokowi-Maruf di Alun-Alun Wates, Kulon Progo, Minggu (7/4) dihadiri Menkominfo Rudiantara. | www.antaranews.com

Pelaku kericuhan dan penganiayaan pun diduga kuat oeh pihak kepolisian merupakan pendukung paslon 01, Jokowi-Maruf. Hal ini dikarenakan massa pendukung sebelumnya diketahui menghadiri acara kampanye akbar di Alun-Alun Wates, Kulon Progo.

Namun, pihak kepolisian menegaskan masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap pelaku kericuhan dan penganiaan sebenarnya.

“Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku,” tegas Kepala Kepolisian Resor Kulon Progo, Ajun Kombes Pol Anggara Nasution.

Artikel Lainnya

Jelang pemilu yang semakin mendekati hari H, suasana memang semakin memanas. Namun jangan sampai hati dan pikiran kita juga ikut panas hingga melakukan tindakan yang merugikan orang lain.

Polisi juga diharapkan segera bisa menangkap para pelaku pengeroyokan dan penganiayaan agar memberikan efek jera dan membuat suasana menjadi lebih kondusif.

Semoga kejadian seperti ini tidak lagi terjadi karena pesta demokrasi harusnya dilakukan dengan suka cita dan gembira, bukan malah menyakiti dan melukai sesama bangsa sendiri.

Tags :