Palestina Harapkan Indonesia Bantu Temukan Jalan Damai Bagi Konflik Palestina-Israel
26 Mei 2019 by LukyaniJalan damai antara Palestina dan Israel masih belum terlihat
Konflik Palestina dan Israel tak kunjung usai. Jalan perdamaian seolah sangat sulit ditemukan. Hubungan keduanya yang pasang surut pun kian menunjukkan kondisi yang belum stabil dan masih jauh dari jalan damai.
Indonesia menjadi harapan Palestina untuk meraih perdamaian. Harapan Palestina ini ditumpukan pada Indonesia mengingat status Indonesia sebagai Ketua Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bulan Mei. Indonesia diharapkan mampu melunakkan Amerika Serikat demi memuluskan jalan perdamaian Palestina dan Israel.
Harapan Palestina untuk Indonesia
Melalui Duta Besar Palestina, harapan untuk Indonesia bisa membantu Palestina menemukan jalan damai pun disampaikan. “Semoga dengan keberadaan mereka di sana, bisa menggerakkan atau melunakkan Amerika dan Israel, dan juga menggerakkan seluruh dunia agar lebih kuat,” ujar Zuhair Al Shun, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, dikutip dari CNN Indonesia.
Zuhair mengaku terkejut dan tak menyangka Indonesia dengan beraninya bicara di berbagai forum internasional untuk membela kepentingan Palestina. Salah satunya adalah saat Indonesia menjabat sebagai Ketua DK PBB.
“Di luar dugaan kami, mereka selalu berdiri paling depan. Kami mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya atas perhatian dan bantuan Indonesia kepada rakyat Palestina,” tambah Zuhair.
Baca Juga: Samakan Anti-Zionisme dengan Anti-Semitisme, Amerika Kaji Ulang Hubungan dengan Beberapa Negara
Tanggapan AS atas langkah Indonesia di DK PBB
Selam masa jabatan Indonesia sebagai Ketua DK PBB di bulan Mei ini, DK PBB mengadakan beberapa rapat yang berkaitan dengan isu perdamaian Palestina dan Israel. Pada awal bulan Mei, Indonesia sudah menggagas diskusi informal DK PBB untuk pembahasan permukiman ilegal Israel di tanah Palestina yang dinilai sebagai salah satu hambatan untuk mencapai jalan damai.
Utusan dari AS untuk utusan Timur Tengah, Jason Green balt, mencerca diskusi tersebut karena “mengulang pembicaraan yang tidak ada gunanya” dengan terus-menerus memberikan kritik pada Israel. Greenbalt mengatakan, “Sikap lelucon dan obsesif yang berfokus pada satu aspek konflik rumit ini tidak membantu siapa pun,”.
Greenbalt menilai diskusi DK PBB tersebut mengucilkan Israel atas tindakan perluasan pemukiman di Palestina, tetapi tidak mengecam gerakan kelompok Hamas dan Jihad Islam yang meluncurkan roket ke wilayah Israel.
Baca Juga: BPN Prabowo-Sandi Tegaskan Hanya Tolak Pilpres, Terima Hasil Pileg. TKN: Pengecut!
Trump ajukan proposal perdamaian
Greenbalt juga membahas proposal gagasan Presiden AS Donald Trump untuk perdamaian Palestina dan Israel yang menurutnya memberikan pendekatan yang baru dan segar. Menurut Greenbalt, proposal Trump ini lebih realistis, ramah untuk diimplementasikan, dan merupakan paket perdamaian yang tepat untuk kedua pihak.
Proposal berisi rencana perdamaian antara Palestina dan Israel itu rencananya akan diumumkan pada awal Juni nanti. Dokumen tersebut kabarnya tidak akan menyertakan solusi dua negara yang selama ini dianggap komunitas internasional sebagai jalan keluar mendamaikan Palestina dan Israel.
Pembahasan lebih lanjut terkait masalah ini, Indonesia akan kembali menjadi pimpinan rapatt DK PBB terkait kondisi di Timur Tengah dengan salah satu agenda bahasannya adalah proses perdamaian Palestina dan Israel.
Ketua Satgas Harian Keanggotaan RI di DK PBB Kemlu RI mengatakan bahwa Indonesia akan selalu mendukung berbagai gagasan terkait proses perdamaian Palestina dan Israel selama proposal tersebut sudah berdasar pada prinsip internasional yang disepakati.