Mulai Pikirkan Rakyat Kecil? Jokowi Sebut UMK Akan Capai Rp 23 juta per Bulan
26 November 2019 by Titis HaryoPresiden Jokowi menyebut UMK masyarakat Indonesia akan segera mencapai Rp 23 juta per bulan. Kapan ya?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pendapatan per kapita masyarakat Indonesia akan terus meningkat signifikan hingga mencapai angka Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) Rp 23 juta per bulan.
Perkiraan Presiden Jokowi ini didasari dari hasil kalkulasi dari Bank Dunia (World Bank), Dana Moneter Internasional (IMF), dan konsultan asing ternama McKenzie yang menempatkan Indonesia pada posisi ke-4 calon pemilik kekuatan ekonomi terkuat.
Berikut pernyataan lengkap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi yakin UMK segera capai Rp 23 juta per bulan
Dilansir dari CNBCIndonesia.com, Senin (25/11), Presiden Jokowi menyatakan jika Indonesia akan segera mencapai titik GDP PBD tertinggi.
Saat itu terjadi, maka Indonesia yang disejumlah daerah saat ini memilik UMK hanya sebesar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per bulan segera berubah menjadi Rp 23 juta per bulan.
Baca Juga: Menuju Reuni Akbar, PA 212 Pastikan Anies Hadir dan Harap Bisa Bersanding Dengan Habib Rizieq!
“Kalau sekarang UMK kita baru Rp 2 juta sampai Rp 3 juta, nantinya Rp 23 juta per bulan,”
“ Saya meyakini akan mencapai titik itu. GDP nominal, GDP PBD kita nomor 4. Perkiraan nanti income per kapita kita sudah mencapai US$ 23.000 sapai US$ 29.000 per tahun,” ujar Jokowi dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Senin (25/11).
Pernyataan ini sendiri disampaikan Jokowi di depan puluhan ilmuwan dan peneliti muda asal Indonesia di Korea Selatan dalam pertemuan singkat di Hotel Lotte, Busan kala jeda KTT ASEAN-RoK.
Sayangnya Jokowi tidak secara gamblang menyampaikan kapan UMK sebesar Rp 23 juta per bulan itu secara pasti. Namun, melihat kondisi sekarang ini maka perlu waktu lama untuk mencapainya.
Baca Juga: Kontroversi Staf Khusus Jokowi: Dianggap Magang, Kerja 'Santai', Hingga Digaji 51 Juta!
Harap Indonesia bertahan dalam perang dagang saat ini
Meski tak menjelaskan secara pasti hal itu kapan tercapai, Jokowi tetap menampakkan raut optimismenya.
Hal ini tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih stabil di angka 5% disaat dinamika ekonomi dunia bergejolak akibat perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat.
Angka pertumbuhan yang tergolong besar inilah yang dijadikan modal Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai prospek baik bagi seluruh dunia di masa depan.
Baca Juga: Viral Pidato Nadiem Makarim Buat Hari Guru Nasional, Netizen: Mewakili Milenial!
“Itu yang kita tunggu-tunggu sebetulnya, sehingga mudah mengalir FDI juga. Itulah nanti kita harapkan bisa mempercepat. Bisa maju lebih depan lagi, kita bisa ke-4 besar ekonomi dunia,”
Jokowi pun mengingatkan agar hal itu tercapai maka perlu menjaga sejumlah sektor seperti stabilitas politik, keamanan, hingga menimbulkan rasa nyaman bagi para investor.
Kabar meningkatnya UMK masyarakat hingga mencapai Rp 23 juta per bulan jelas menjadi sebuah angin segar bagi masyarakat Indonesia.
Sayangnya, Presiden Jokowi belum bisa memastikan kapan hal itu akan bisa segera terealiasasi. Semoga pemerintah benar-benar bisa menciptakan pemerataan dan peningkatan upah sehengga kesejahteraan rakyat juga semakin meningkat.