Minim Pasokan APD hingga Akhirnya Terpapar Corona, 6 Dokter Meninggal Dunia

Simulasi penanganan corona di RSKIA, Kota Bandung, Jawa Barat. | mataram.tribunnews.com

IDI memastikan ada 6 dokter yang diduga terpapar corona dan akhirnya meninggal dunia. Sedih banget :(

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut sudah ada enam dokter yang meninggal karena diduga terinfeksi oleh virus corona atau Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

Angka ini menambah jumlah petugas medis yang posiif tertular corona saat berjuang agar pandemi tersebut tidak menyebar semakin luas di Indonesia. Sebelumnya, ada 25 petugas medis di Jakarta yang dinyatakan positif corona dan satu diantaranya dikabarkan telah meningal dunia.

Berikut laporan lengkapnya

1.

IDI sebut 6 dokter meninggal

Sekertaris Jenderal IDI, Adib Khumaidi. | www.netralnews.com

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Minggu (22/3), kabar meninggalnya 6 dokter ditengah wabah corona disampaikan langsung oleh IDI melalui akun Instagram resminya, @ikatandokterindonesia.

Dalam unggahannya, IDI menyebutkan para dokter yang meninggal merupakan salah satu korban dari meluasnya pandemi corona.

Baca Juga: Miris! Bukan Menghindar, Warga Ramai-Ramai Nonton Pasien Corona di RSUD Tasikmalaya

“IDI berduka cita yang amat dalam atas berpulangnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban Pandemi Covid-19,”

IDI juga menyertakan foto 6 dokter yang kini telah berpulang, yakni Hadio Ali, Djoko Judojoko, Laurentius, Adi Mirsaputra, Ucok Martin, dan Toni D Silitonga.

Namun Sekretaris Jenderal IDI, Adib Khumaidi, mengatakan belum bisa memastikan semua dokter yang meninggal positif terinfeksi corona, tetapi beberapa di antaranya sudah menjadi pasien dengan perawatan (PDP) usai menjalani pemeriksaan swab di Laboratorium.

“Dikonfirmasi memang dari gejala dan kliniknya, memang terduga PDP daripada Covid-19,” jelas Adib.

Baca Juga: Naik Drastis! Surabaya Jadi Zona Merah Corona, 13 Warga Dinyatakan Positif 175 ODP!

2.

Terinfeksi corona karena minimnya APD

Ilustrasi: Penanganan corona dengan APD lengkap | www.cnnindonesia.com

Adib sendiri menilai banyaknya dokter yang diduga meninggal karena corona akibat lemahnya persiapan dalam penanganan wabah corona. Hal ini tidak lepas dari jumlah alat pelindung diri (APD) yang sangat minim.

Adanya masalah dana yang menerpa rumah sakit dibantah Adib, dia menjelaskan bahwa banyak rumah sakit yang mampu membeli APD tapi memang karena kondisi wabah yang datang secara tiba-tiba barang tersebut jadi langka.

Baca Juga: Jack Ma Sumbang 2 Juta Masker Untuk Lawan Corona di RI, Netizen: Konglomerat Indonesia Mana?

“Bisa membeli, uangnya ada, bahkan ada beberapa donatur untuk membantu membeli. Cuma masalahnya pengadaan barangnya dikeluhkan temen-temen di daerah itu tidak ada,”

Adib pun mengakui bila kondisi kelangkaan APD ini terjadi hampir di seluruh rumah sakit yang ada di Tanah Air.

Artikel Lainnya

Kabar 6 dokter yang meninggal karena diduga terpapar corona memang sangat menyedihkan dan menjadi pukulan ditengah perjuangan Indonesia melawan pandemi ini.

IDI pun menilai banyaknya tenaga medis yang mulai terinfeksi dan terkena dampak corona akibat mulai menipisnya alat pengaman diri yang seharusnya menjadi prioritas para petugas di lapangan.

Semoga pemerintah bisa segera cepat mengatasi hal ini sehingga keselamatan para dokter dan petugas medis lainnya benar-benar terjamin saat menangani wabah corona ini. Jangan sampai, para petugas medis turut menjadi korban dan makin memperburuk keadaan.

Tags :