Mendadak Harga Tiket Pesawat Melonjak Tinggi, Saat Diselidikan Ternyata Karena Hal ini!
13 Februari 2019 by refa dewaSaat diselidiki, ternyata oh ternyata karena hal ini!
Kalau boleh dibandingkan, naik pesawat tentu lebih nyaman dari naik beragam kendaraan, entah di laut atau pun di darat. Ngomongin soal naik pesawat, kita tentu sudah terbiasa dengan berbagai macam promo yang disediakan oleh operator, entah potongan harga tiket dsb. Namun akhir-akhir ini antusiasme masyarakat beberapa minggu kebelakang mengalami penurunan, disinyalir karena pihak operator tidak lagi memberikan bebas biaya bagasi.
Sontak, harga tiket yang sebelumnya terjangkau, kini melambung tinggi, sangat tak heran jika dalam beberapa penerbangan, operator banyak mengeluhkan karena hanya membawa segelintir penumpang saja.
Dilansir dari kontan.co.id, Rabu (13/2/19) usut punya usut, kenaikan harga tiket yang diberikan operator kepada penumpang ternyata dipengaruhi dari harga bahan bakar pesawat alias avtur, apalagi hingga saat ini penyedia avtur di Indonesia hanya dimonopoli oleh PT. Pertamina (persero), sangat tak mengeherankan kalau mempengaruhi harga tiket pesawat, nah karena hal inilah kini pemerintah tengah mempertimbangkan membuka kesempatan bagi pemain lain menikmati bisnis menggiurkan ini.
Lebih lanjut menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, upaya membuka pintu bagi perusahaan lain agar berkompetisi dalam penyediaan avtur tentu dapat memberikan persaingan harga.
Kalau dibutuhkan (penjual avtur lain) bisa saja, ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) usai rapat di Kantor Wakil Presiden, Selasa (12/2).
Menurut Wapres, kondisinya nanti bakal sama seperti dalam penjualan bahan bakar minyak (BBM), dimana saat ini Pertamina tidak lagi mendominasi di Indonesia. Meski dapat memberikan pilihan, si penjual avtur nanti juga perlu fasilitas khusus di bandara.
Kalau mobil ada alternatif, bandara juga bisa semestinya tetapi harus investasi di bandara, terang JK.
Menurut JK, masalah avtur memang sangat berkaitan erat dengan harga tiket pesawat komersil, pasalnya harga avtur mendominasi kurang lebih sekitar 35% dari biaya ongkos pesawat.
Dilain pihak, menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan permasalahan avtur sebenarnya sudah lama terjadi. Luhut bilang akan mengatasi kesulitan masuknya industri penjual avtur di Indonesia.
Nanti dicari jalan keluarnya, kita coba yang lain yang jual bukan cuma Pertamina, jelas Luhut.
Sejalan dengan pernyataan Luhut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani juga telah melihat struktur biaya avtur, dan pihaknya berjanji akan mendiskusikan lebih lanjut terkait hal ini dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Semoga pemerintah memberikan solusi yang terbaik bagi warganya, dan semoga harga tiket pesawat kembali seperti dulu lagi.