Kota Tegal ‘Local Lockdown’ Hadapi Corona, Walkot Tutup Jalan Pakai Beton!

Kota Tegal Lockdown Corona, Walikota: Lebih Baik Saya Dibenci Daripada Warga Mati
Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono mulai melakukan penutupan akses jalan di seluruh kota. | jateng.sindonews.com

Walikota Tegal memilih melakukakn lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran corona. Semangat Pak!

Walikota Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono menetapkan ‘local lockdown’ di wilayahnya per 30 Maret sampai 30 Juli 2020 mendatang untuk memutus mata rantai penyebaran wabah corona atau Covid-19.

Langkah ini diawali dengan menutup seluruh jalan yang memasuki Kota Tegal dengan beton moveable concrete barrier (MBC) agar tidak ada akses keluar maupun masuk kota tersebut.

Lalu, bagaimana penjelasan Walikota Tegal terkait keputusan local lockdown ini? Simak ulasannya.

1.

Tegal berlakukan local lockdown

Kota Tegal Lockdown Corona, Walikota: Lebih Baik Saya Dibenci Daripada Warga Mati
Dedy saat mengumumkan satu kasus positif corona di Balai Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu (25/3) lalu. | banyumas.tribunnews.com

Dilansir dari Kompas.com, Jum’at (27/3), Dedy memutuskan melakukan local lockdown setelah salah satu warganya dinyatakan positif terinfeksi corona beberapa hari lalu.

Kasus pertama Covid-19 di Tegal ini langsung membuat wilayah tersebut menjadi zona merah penyebaran wabah corona.

Baca Juga: Lewat Teknologi VR, Paru-Paru Pasien Corona Terlihat Mengerikan. Begini Penampakannya!

Dedy pun meyakini bila keputusannya ini tepat meski akan mengundang banyak pro dan kontra di masyarakat. Namun, dia bersikukuh hal ini merupakan yang terbaik.

“Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka,”

Kebijakan lockdown Kota Tegal sendiri mulai dilakukan dengan menutup seluruh akses keluar maupun masuk kota dengan menggunakan beton MBC.

Sebelumnya, Pemkot Tegal juga sudah menutup beberapa ruas jalan dengan water barrier untuk mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah.

“Seluruh wilayah perbatasan akan kita tutup, tidak pakai water barrier namun MBC beton. Yang dibuka hanya jalan provinsi dan jalan nasional,” jelasnya.

Baca Juga: Viral Video Tes Covid-19 di Rumah Konglomerat Jerry Lo, Pemerintah: Nggak Usah Pamer!

2.

Alun-alun ditutup dan lampu kota dipadamkan

Kota Tegal Lockdown Corona, Walikota: Lebih Baik Saya Dibenci Daripada Warga Mati
Water barrier nampak menutup jalan menuju Alun-Alun Kota Tegal usai adanya kasus positif corona. | www.senayanpost.com

Selain memblokade akses jalanan di Kota Tegal, Dedy juga akan memberlakukan jam malam untuk mengurangi kerumunan massa.

Kebijakan ini pun akan mulai berlaku di lokasi-lokasi yang kerap dikunjungi dan menjadi tempat berkumpul warga seperti alun-alun Kota Tegal.

Baca Juga: Ngeyel Keluyuran Saat Lockdown Corona, Polisi India Pukuli Warga Pakai Balok Kayu!

“Pemadaman lampu jalan protokol seluruh kota di malah hari akan diberlakukan,”

Sampai saat ini, jumlah kasus corona di Kota Tegal pun terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan data yang dirilis Dinkes Kota Tegal ada 41 orang berstatus ODP, 13 orang berstatus PDP, 1 orang PDP meninggal, dan 1 orang positif Covid-19.

Artikel Lainnya

Keputusan local lockdown yang diambil oleh Walikota Tegal memang cukup menyita perhatian dan menjadi perbincangan publik.

Hal ini tidak lepas dari sikap pemerintah pusat yang masih belum mau melakukan lockdown secara menyeluruh meskipun ada cukup banyak peningkatan kasus corona.

Semoga ke depan ada solusi yang tepat dari pemerintah pusat maupun daerah dalam mencegah penyebaran virus corona sehingga tidak semakin banyak jatuh korban.

Tags :