Konser 'Hadapi Dengan Senyuman' Gagal Digelar. Polisi: Kampanye Sama Konser Itu Beda!
11 Maret 2019 by Titis Haryo
Duh, kok bisa salah izin sih?
Konser solidaritas untuk Ahmad Dhani yang bertajuk ‘Hadapi Dengan Senyuman’ di Surabaya, Minggu 10 Maret 2019 akhirnya gagal digelar oleh panitia penyelenggara.
Batalnya gelaran dukungan ini dikarenakan adanya miskomunikasi yang terjadi antara pihak panitia penyelenggara dan kepolisian terkait masalah izin keramaian konser dengan izin keramaian kampanye.
Lalu, kok bisa terjadi salah pengurusan izin oleh panitia ya?
Dibatalkan oleh Kapolrestabes
Pembatalan acara ini dilakukan langsung oleh Kapolretasbes Surabaya Kombes Rudi Setiawan pada hari Minggu (10/3) di kawasan Grand City.
Rudi menjelaskan pembatalan ini terjadi karena ada masalah perizinan yang tidak sesuai dengan tujuan awal acara konser.
Hal ini setelah pihak panitia dimintai menunjukan izin keramaian konser tapi malah menunjukan izin keramaian kampanye dari Bawaslu dan Polda Jatim.
“Kampanye sama konser itu beda. Kalau kampanye ke Bawaslu. Kalau kampanye itu kan nggak boleh manarik duit, iya to,” tegas Rudi dilansir dari Detikcom, Minggu (10/3).
Panitia mengakui adanya masalah perizinan
Masalah pembatalan konser ‘Hadapi Dengan Senyuman’ oleh pihak Polrestabes pun dibenarkan oleh ketua panitia Didik Darmadi.
Dirinya mengaku jika acara sebenarnya sudah matang namun ada masalah izin yang tidak tepat saat hari H konser.
“Rencana kita dari awal memang sudah direncanakan dengan baik. Tapi, mohon maaf ini karena perizinan saja,” ucap Didik saat dilansir dari Liputan6, Senin (11/3).
Perubahan izin karena rencana kehadiran Sandiaga Uno
Didik berujar pada awalnya konser ini murni konser dukungan pada Ahmad Dhani saja dan tidak ada unsur kampanye.
Namun, adanya kepastian kehadiran calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno membuat seluruh izin berubah.
“Berhubung ini aturannya lain. Kalau keramaian dan izin kegiatan yang dihadiri capres dan cawapres itu harus berbeda,” terang Didik.
“Kemarin hanya izin untuk kedatangan cawapres saja. Izin konser saya gagalkan. Salah saya disitu,” tambahnya.
Kekhawatiran polisi karena acara konser bersifat umum
Pembatalan dan masalah izin ini juga tidak lepas dari kontestasi Pemilu 2019 yang sebentar lagi bakal digelar.
Polisi khawatir jika penonton umum pembeli tiket konser akan protes ketika adanya unsur kampanye yang dilakukan salah satu paslon dalam acara tersebut.
“Polisi khawatir, karena yang di dalam (penonton) bukan hanya dari pendukung 02 (Prabowo-Sandi) saja, kan itu untuk umum,” ujar Didik.
Tiket sudah terjual 400 lembar
Dilansir dari Detikcom, sebanyak 400 lembar tiket sudah laku terjual dengan harga Rp 200 ribu per lembarnya.
"Untuk saat ini yang terjual ke umum adalah 400 lembar tiket. Harganya Rp 200 ribu/lembar," ucap Didik.
Namun, dampak dari pembatalan konser ini. Setiap pembeli yang ingin menukar uangnya kembali akan bisa dilakukan sesuai informasi dari panitia.
Dalam masa Pemilu 2019 kali ini memang kehadiran orang penting dalam acara memang perlu dikoordinasikan secara mendalam dengan pihak kepolisian, apalagi jika yang diundang adalah salah satu paslon.
Panitia pun masih berusaha untuk bisa menggelar konser solidaritas in. Namun, soal kapan, panitia masih menunggu waktu yang tepat dan izin keramaian dari pihak kepolisian.
Jadi, ada yang udah beli tiket nonton konser solidaritas ‘Hadapi Dengan Senyuman’?
