Kisah Panjang Perang Saudara di Libya. Dapat Intervensi Asing, Apakah Membaik?
13 April 2019 by Lukyani
Rakyat Libya tengah mengalami krisis
Libya merupakan negara Afrika Utara yang sempat mengecap standar hidup paling tinggi di daratan Afrika. Rakyat Libya pernah mendapatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan gratis.
Kondisi Libya berubah drastis sejak Muammar Qaddafi tewas di tahun 2011 silam. Mulai saat itu Libya mengalami berbagai konflik politik dan kekacauan finansial. Bahkan kini Libya diambang perang saudara.
Jenderal Khalifa Aftar VS pemerintah Libya
Sebagaimana dilansir oleh The Guardian, Libya saat ini terbagi antara kelompok pemerintah yang didukung PBB dan berbasis di Ibu Kota Tripoli di sebelah barat. Sementara itu, di timur Benghazi, Jenderal Khalifa Aftar, tentara loyal Qadafi, membentuk pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) yang kini menduduki sekitar dua per tiga Libya, termasuk ladang minyak.
Sejak tiga bulan yang lalu, Haftar dan pasukkannya melancarkan operasi militer di wilayah kekuasaannya yang berada di timur Libya. Mereka ingin menggulingkan pemerintahan yang didukung oleh PBB tersebut. Sementara itu, PBB berencana menggelar konferensi di tanggal 14-15 April untuk rekonsiliasi sekaligus pemilu, dan pasukan Haftar berusaha menggagalkan konferensi itu.
Perpecahan di Libya
Sejak tahun 2014, Libya terbagi menjadi kubu parlemen yang berbasis di Tobruk dan koalisi beberapa tokoh yang ingin mendirikan pemerintah tandingan di Tripoli. Perpecahan semacam ini mengingatkan Libya yang dulu pun sempat terbagi menjadi wilayah Cyrenaica dan Tripolitania. Kekuatan pun kembali terpecah di beberapa kota, suku, kelompok militan bersenjata, dan kelompok Islamis.
Tidak ada demokrasi di Libya
Libya tidak memiliki tradisi demokrasi. Sejak lepas dari kolonial Italia kemudian ke masa Raja Idrid Libya dan beralih lagi ke kekuasaan Qadafi selama 20 tahun, Libya tidak menemui demokrasi. Campur tangan militer internasional yang dikepalai oleh Inggris dan Prancis membuat Qadafi terbunuh di tahun 2011. Upaya NATO untuk membuat negara demokratis pun gagal.
Sebagaimana di Suriah dan Yaman, Libya pun menjadi panggung persaingan beberapa negara di wilayah Timur Tengah. Turki dan Qatar berada di belakang pasukan di barat Tripoli, sementara Uni Emirat Arab, Mesir, dan Arab Saudi mendukung pasukan Haftar di Timur.
Siapa Jenderal Khalifa Aftar?
Haftar mulai dikenal luas setelah ia menjadi jenderal yang loyal kepada Qadafi. Ia ikut dalam kudet yang menaikkan Qadafi ke kursi kepala negara dan berkuasa sejak tahun 1969. Namun Haftar akhirnya merasa kecewa dan pecah kongsi dengan Qadafi pada tahun 1987 dan ia hidup di pengasingan di Amerika Serikat.
Haftar kerap disebut lebih memperhatikan keamanan dibandingkan demokrasi. Ia pun dianggap sering menggunakan cara-cara yang kejam demi membungkam suara para pembangkang seperti yang terjadi di Kota Derna dan Benghazi.
Bagi rakyat Libya, kondisi yang saat ini terjadi membuat kehidupan mereka sangat terpuruk dan jauh dari kehidupan yang layak dan aman. Mereka mengalami inflasi yang tinggi, mata uang jatuh, listrik dibatasi, hingga kekerasan yang seolah tak berujung.
