Keren! Peneliti Sukses Bercocok Tanam di Luar Angkasa, Tahan Berapa Lama?

China |

China telah berhasil mengukir sejarah baru lewat eksperimen pertamanya untuk bercocok tanam di bulan.

Peristiwa bersejarah ini dimulai dengan mendaratkan pesawat ruang angkasa Chang’e-4 di sisi gelap bulan. Seperti yang dilansir dari Jalantikus.com pada Jumat (25/6), penelitian ini dimulai dari proses pengangkutan sebuah mini-biosfer yang disebut Lunar Micro Ecosystem (LME) ke permukaan bulan oleh astronot. Mereka membawa bibit kentang, gulma, ragi, kapas, dan lain-lain.

Namun, setelah ditanam, semua tanaman sempat tersebut mati dengan cepat, kecuali kapas. Menurut penelitian, hasil rekonstruksi 3 dimensi menunjukkan bahwa tanaman kapas tumbuh bukan hanya sehelai, tetapi bahkan 2 helai daun.

Pihak NASA sendiri mengungkapkan bahwa misi ini dilakukan untuk misi jangka panjang apabila para astronot mereka bepergian lama menjelajah luar angkasa. Para astronot tersebut tentunya memerlukan suplai vitamin dan makanan segar untuk menjaga kondisi kesehatan mereka.

"Membawa beberapa multivitamin saja tidak akan cukup untuk menjaga kesehatan astronaut ketika mereka menjelajahi luar angkasa. Mereka akan membutuhkan makanan segar," ungkap NASA.

techno.okezone.com

Karena seiring berjalannya waktu, radiasi luar angkasa dapat mempercepat proses berkurangnya nutrisi yang dikandung oleh suplemen dan makanan siap saji, sehingga menanam tanaman segar dapat menjadi solusi jangka panjang bagi astronot untuk memperoleh nutrisi yang jauh lebih segar dan rasa makanan yang bahkan lebih enak.

Selain itu, jika astronaut sukses bercocok tanam di pesawat luar angkasa, maka mereka tidak lagi perlu membawa banyak makanan siap saji ke dalam pesawat.

"Jadi, mereka membawa sebagian kecil dari bumi bersama mereka di dalam perjalanan itu. Mereka baik untuk kesejahteraan psikologis kita baik di bumi maupun di luar angkasa."

Lebih dari itu, NASA kini juga sedang mengkaji cara untuk menjadikan makanan di luar angkasa sebagai bentuk pengalaman yang menyenangkan bagi para astronot. Seperti bagaimana agar makan di luar angkasa bisa memenuhi kebutuhan emosional astronaut dan mengatasi fenomena khusus, seperti hilangnya indra penciuman.

Artikel Lainnya
food.detik.com

"Pada akhirnya, kami tidak mengkhawatirkan kebutuhan sel-sel otot, tetapi kami khawatir tentang manusia," ujat ahli gizi NASA Scott Smith kepada Eater.

Sayangnya, tumbuhan kapas tersebut akhirnya mati akibat suhu dingin ekstrem setelah sekitar 2 minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa percobaan itu sedikit lebih berhasil daripada yang diprediksi sebelumnya. Itu merupakan momen pertama tumbuhnya tanaman di bulan.

Pemimpin eksperimen, Xie Gengxin dari Technology Research Institute Chongqing University tidak berencana untuk menerbitkan makalah ilmiah apa pun atas penelitian yang satu ini. Kendati demikian, ia berharap untuk bisa terus mempelajari berbagai bentuk kehidupan yang dapat bertahan di bulan.

Tags :