Keindahan Gerhana Matahari Total Terjadi Di Berbagai Negara Ini, Kapan Muncul Di Indonesia?

1.

Gerhana matahari hanya di kawasan Pasifik

Fenomena gerhana matahari menjadi salah satu buruan bagi para pecinta alam. Hal ini tidak lepas dari langkanya fenomena ini terjadi di dunia karena hanya muncul sekali di tahun 2019.

Sayangnya fenomena gerhana matahari ini hanya bisa disaksikan di kawasan Pasifik dan tidak akan bisa dinikmati di Indonesia. Dikutip dari Al-Jazeera, gerhana total akan muncul di Argentina pada pukul 17.42 waktu setempat dan terjadi pukul 16.38 di La Serena, Chile.

Sedangkan di Bolovia, Peru dan Ekuador akan merasakan sensasi gerhana sebagian yang juga menjadi fenomena alam langka.

“Gerhana matahari bisa diamati di Pasifik dan Amerika Selatan, tidak teramati di Indonesia,” jelas Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (2/7).

Baca Juga: Temukan 975 Orang Mendadak Terserang Hepatitis A, Kemenkes Tetapkan KLB di Jawa Timur

2.

Indonesia akan rasakan gerhana pada 26 Desember

Masyarakat tidak perlu bersedih walaupun Indonesia belum bisa merasakan sensasi fenomena gerhana matahari total yang terjadi pada 2 sampai 3 Juli 2019.

Hal ini karena Indonesia masih bisa merasakan fenomena alam langka tersebut pada 26 Desember mendatang. Namun, para peneliti memprediksi, gerhana yang terjadi di Indonesia hanya akan berupa gerhana sebagian atau dikenal sebagai matahari cincin.

“Gerhana matahari selanjutnya akan terjadi pada 26 Desember, gerhana matahari sebagian,” jelas Tim Observatorium Bosscha, Yatna Yulianti dikutip dari Detikcom.

Baca Juga: KPP Pratama Ciamis Didemo, Lantaran Kepala Larang Anak Buah Berjenggot!

3.

Tak ada efek berarti

Munculnya gerhana matahari disebut tidak akan memunculkan efek apapun pada iklim maupun cuaca di Indonesia.

Salah satu gejala alam yang mungkin akan terdampak gerhana matahari total mungkin hanya meningkatnya tinggi pasang air laut yang biasa terjadi saat pergantian bulan.

“Tidak ada efeknya (gerhana matahari) kecuali efek peningkatan pasang air laut yang biasa terjadi setiap bulan baru,” jelas Thomas.

Selain itu, masyarakat yang ingin merasakan sensasi fenomena gerhana total harus tetap waspada dan tidak melihat gerhana dengan mata telanjang.

Para peneliti pun menganjurkan menggunakan filtering sun glasses atau kacamata pelindung khusus. Selain itu, penggunaan kacamata hitam dan kamera film juga dilarang karena bisa beresiko membuat kerusakan mata karena lapisan pelindung masih bisa tertembus oleh radiasi.