Kasus Covid-19 Naik 9 Kali Lipat, Walikota Sebut Solo Jadi Zona Hitam Corona!

Kasus Naik 9 Kali Lipat, Walikota Sebut Solo Jadi Zona Hitam Covid-19
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo bersama dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. | www.cnnindonesia.com

Akibat peningkatan kasus yang drastis, kini Solo disebut jadi zona hitam Covid-19.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo belum lama ini mengungkapkan wilayahnya telah menjadi zona hitam virus corona setelah adanya peningkatan kasus Covid-19.

Namun, Hadi mengaku bahwa pernyataan tersebut tidak serta merta benar dan hanya agar meningkatkan kewaspadaan masyarakat menghadapi corona.

Kasus Naik 9 Kali Lipat, Walikota Sebut Solo Jadi Zona Hitam Covid-19
Virus corona. | www.contextoexato.com.br

Seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Selasa (14/7), Hadi mengakui bahwa saat ini wilayah Solo sebenarnya belum murni menjadi zona hitam Covid-19.

Hal ini lantaran syarat menjadi zona hitam adalah jumlah kasus Covid-19 mencapai 60 persen dari jumlah penduduk di wilayah tersebut.

Baca Juga: Catat 28 Ribu Kasus dalam Sehari! India Bakal Jadi Pusat Corona Dunia?

“Ini (sebenarnya) belum. Zona hitam kalau 60 persen,” ucap Hadi.

Namun, dirinya merasa penyebutan ini bukan merupakan sebuah hal yang berlebihan karena dalam beberapa hari terakhir wilayah Solo mengalami kenaikan kasus sampai 9 kali lipat.

“Tidak berlebihan (penyebutan zona hitam), ini agar masyarakat lebih waspada. Biasanya kan (kasus Covid-19) tambahannya 1-2, ini tiba-tiba 18,”

Peningkatan kasus positif Covid-19 di Solo sendiri berasal dari klaster Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Sebanyak 25 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis di RSUD dr Moewardi dinyatakan positif terinfeksi.

Baca Juga: Hati-Hati! WHO Kini Sebut Corona Bisa Menular via Udara, Begini Penjelasannya

Beberapa kasus lain juga diketahui bertambah dari masyarakat umum yang salah satunya berasal dari pedagang Pasar Harjodaksino.

Kasus Naik 9 Kali Lipat, Walikota Sebut Solo Jadi Zona Hitam Covid-19
FX Hadi menjalani pemeriksaan Covid-19 guna mengurangi resiko penularan di komplek pemerintahan. | www.cnnindonesia.com

Meski begitu, Hadi mengakui bahwa penanganan kasus Covid-19 di RSUD dr Moewardi merupakan tanggung jawab Pemprov Jawa Tengah.

Namun pihaknya merasa juga bertanggung jawab dan siap bergotong royong karena banyak pasien yang tinggal di wilayah Solo.

“Kita ini gotong royong, perkara (RSUD) dr Moewardi yang mengurusi adalah provinsi tetapi berada di wilayah Solo. Kalau dikatakan (Solo) zona hitam, ya, benar. Semua (pasien Covid-19) ngebyuk (berkumpul) di Solo,”

Baca Juga: Bangga! Indonesia Berhasil Buat Vaksin Corona. 2021 Sudah Bisa Dipesan

Hadi juga mengatakan saat ini beberapa daerah di luar Solo masih dalam keadaan yang tidak terlalu berbahaya. Isu wilayah Jebres dan Mojosongo yang disebut menjadi zona merah pun ditampik.

“Indikator zona merah minimal 1 persen dari jumlah penduduk. Mojosongo hampir 70.000 warga, kena 5. Masih jauh dari zona merah atau hitam,” jelasnya.

Artikel Lainnya

Kabar wilayah Solo menjadi zona hitam Covid-19 beberapa waktu lalu memang cukup membuat publik terkejut.

Namun, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengakui bahwa situasi sebenarnya di Solo masih aman dan belum masuk menjadi zona hitam.

Meski begitu, masyarakat diharap tetap waspada dan mematuhi seluruh protokol kesehatan agar penularan virus Covid-19 benar-benar terputus.

Tags :