Jokowi: Akibat Tidak Lockdown, Ekonomi Kita Lebih Baik
16 Juli 2020 by refa dewaEkonomi kita lebih baik ketimbang negara lain!
Dalam sebuah rapat terbatas dengan para gubernur di Istana Bogor, Rabut (15/7/2020). Presiden Jokowi menilai jika keputusan untuk tidak memberlakukan karantina wilayah atau lockdown saat menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19 dinilai sudah tepat. Alasan mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu menilai jika andaikata kebijakan lockdown diberlakukan, hal tersebut tentu berimbas pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Saya enggak bisa bayangin kalau kita dulu lockdown gitu, mungkin (pertumbuhan ekonomi) bisa minus 17 (persen), kata Presiden Jokowi dikutip dari Setkab.go.id
Tidak bisa dipungkiri, sebagai orang nomor satu di Indonesia, desakan untuk menerapkan lockdown tentu silih berganti di lingkaran Presiden Jokowi. Namun, Presiden Jokowi tetap kekeh memilih untuk menggunakan skema pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penularan, dampaknya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih lebih baik ketimbang negara-negara lain. Tercatat pada kuartal pertama, ekonomi RI masih tumbuh di angka 2,97 persen, meskipun turun dari kisaran lima persen.
Baca juga : 80% Rakyat Percaya Indonesia di Ambang Resesi, Krisis 98 Bakal Terulang?
Namun pada kuartal kedua, Presiden Jokowi sudah memprediksi jika ekonomi akan turun alias minus persekian persen tepatnya 4,3 persen. Namun, Presiden Jokowi tetap menegaskan jika angka tersebut masih lebih baik ketimbang negara-negara lain yang terlebih dahulu menerapkan lockdown.
Dilansir dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), tercatat beberapa negara maju mengalami resesi, tetangga dekat Indonesia, Singapura mengalami penurunan hingga 43%, meleset dari perhitungan awal yang diprediksi hanya kepala tiga, sedangkan negara di kawasan Eropa seperti Inggris, tercatat minus 15,4 persen, Jerman minus 11,2 persen, Amerika (Serikat) minus 9,7 persen, sebut Jokowi.