Jokowi - Ahok Akhirnya Ketemu Lagi, Kini Duet Berantas Mafia Migas!

ilustrasi | newsmaker.tribunnews.com

Lama Tak Bersua, Akhirnya Jokowi Dan Ahok Ketemu Lagi!

Lama tak bersua, akhirnya dua putra terbaik bangsa, Presiden Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama bertemu. Keduanya bertemu di kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Kedua tokoh yang masing-masing punya nama panggilan Jokowi dan Ahok akhirnya kembali bekerja sama usai beberapa bulan Ahok dinyatakan bebas dari kasus yang sempat menjeratnya dulu, penista agama.

Usut punya usut, dipilihnya Ahok sebagai komisaris utama Pertamina oleh Presiden Jokowi tentu bukan karena jalinan persahabatan antara keduanya, tapi lebih ke etos kerja Ahok yang di atas rata-rata birkorkat republik ini.

Oleh karena itu, dengan hadirnya figur Ahok di tubuh Pertamina, secara tidak langsung akan membuat mafia migas jengah bahkan tak berkutik.

Rencana nyata pembersihan mafia migas oleh Presiden Jokowi dengan cara merevitalisasi kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Dilansir Tribunnews.com, Senin (24/12/19), kawasan TPPI itu nantinya akan dikembangkan sedemikian rupa untuk menjadi industri petrokimia nasional yang mumpuni dalam hal produksi turunan petrokimia dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM).

Baca juga : Ahok: Jika Saya Masih Dibutuhkan, Jadikan Saya Dirjen Bea-Cukai Buat Berantas Mafia-mafia di Pelabuhan

Jokowi Ahok | newsmaker.tribunnews.com

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi memberikan mandat kepada koleganya Ahok untuk membereskan masalah di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) kurang dari 3 tahun.

Sekarang, saya minta kepada Menteri BUMN, Direktur Utama dan Komisaris Utama Pertamina agar menyelesaikan pembangunan kilang ini tidak lebih dari tiga tahun, kata Jokowi seperti dikutip Kompas.com dari akun Instagram resminya, Minggu (22/12/2019).

Bahkan jika bisa, Presiden Jokowi meminta agar kilang TPPO bisa segera diselesaikan secepat mungkin, perihal cara membereskan, Presiden Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada Menteri BUMN, Ahok dan Dirut Pertamina.

Entah itu dengan kerja sama, entah itu dengan kekuatan sendiri, tegas Jokowi.

Merasa kesal!

Mantan Walikota Solo itu juga berujar jika dirinya sudah bosa menunggu pembagunan kilang di Indonesia yang molornya bertahun-tahun, padahal kilang minyak ini masuk dalam program Nawacita yang digagasnya.

Lalu kapan selesainya? Saya juga sudah cukup lama menunggu. Sudah lima tahun, ucap Jokowi.

Lebih lanjut Presiden Jokowi mengklaim jika TPPI bisa bekerja secara maksimal, maka dampak yang dihasilkan tidak tanggung-tanggung, bisa memperbaiki defisit neraca perdagangan.

Apabila telah berproduksi secara penuh, TPPI berpotensi menghemat devisa hingga 4,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 56 triliun, ungkap dia.

Apalagi, menurut Presiden Jokowi, kilang TPPI ini nantinya tak hanya memproses BBM, tapi juga menghasilkan produk turunan minyak dan petrokimia.

Kilang TPPI sudah dibangun sejak lebih 20 tahun lalu, namun tersendat karena beberapa masalah, kata Jokowi.

Baca juga : Dari Pindah Agama Hingga Khatam Al-Quran, Sederet Kabar Ahok ini Sempat Bikin Fans Boy Geger

Artikel Lainnya

Setelah TPPI diakuisisi, PT Pertamina (Persero) akan membangunnya menjadi pabrik petrokimia terpadu yang dapat menghasilkan produk aromatik dan juga penghasil BBM, dari premium, pertamax, elpiji, solar, sampai kerosene. Semuanya, tambahnya.

Tags :