Jalan Tol Madiun Terendam Banjir Sedalam 1 Meter, Diduga Karena Salah Perhitungan!

Jalan Tol Kertosono-Madiun direndam banjir hingga sedalam 1 meter | keepo.me

Jalan tol kok banjir sih?

Sejak Rabu 6 Maret 2019, banjir menggenangi delapan kecamatan di Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Tidak hanya berhenti di situ, dilansir dari Detik.com banjir juga merendam jalan tol Kertosono – Madiun sedalam hampir satu meter, tepatnya di ruas KM 603 hingga KM 604. Kejadian banjir ini menyebabkan jalan tol harus ditutup oleh petugas.

Dilansir dari Viva.co.id, banjir berasal dari luapan air Sungai di Desa Gelonggong, kecamatan Balerejo. Memang di kecamatan tersebut masih terdapat beberapa wilayah yang terendam banjir, termasuk juga ruas jalan tol dari arah Caruban ke Madiun yang kini telah ditutup.

Kendaraan yang hendak masuk ke ruas jalan tersebut pun kini diarahkan ke luar dari Tol Caruban dan masuk lagi di pintu tol Madiun.

Banjir di jalan tol ini ditanggapi dengan berbagai kritikan | Keepo.me

Meski begitu, ruas jalan tol arah sebaliknya yakni Madiun – Surabaya tidak tergenang banjir meski permukaan jalanan licin dan berbahaya. Jalanan yang licin ini menjadi penyebab kecelakaan yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Banjir yang menggenangi Jawa Timur ini memang sudah terjadi sejak tanggal 6 Maret 2019 akibat sungai yang meluap karena intensitas hujan yang tinggi. Madiun menjadi salah satu wilayah terdampak yang paling parah dengan total 39 Desa terendam banjir.

Meski begitu tidak ada korban jiwa dari bencana banjir tersebut selain akibat kecelakaan di jalan tol Madiun – Surabaya. Tapi warga masih menderita kerugian akibat hewan ternak yang hanyut terbawa banjir dan sawah yang gagal panen.

Artikel Lainnya

Banjir di jalan tol ini pun mendapati tanggapan dari jubir BPN Prabowo – Sandi sekaligus tim pakar di bidang infrastruktur. Dikutip dari Detik.com, menurutnya pemerintah harus melakukan audit investigatif menyeluruh terhadap pembangunan Tol Trans-Jawa. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa jalan tol memiliki spesifikasi tinggi dan tidak boleh terjadi genangan air apalagi banjir.

Sedangkan pengamat transportasi, Darmaningtyas menyebutkan bahwa banjir tidak terhindarkan karena kurangnya perhitungan dalam proses desain.

Ia menyarankan agar pemerintah mencari solusi agar air sungai yang berada di sisi ruas jalan tol lebih lancar sehingga tidak tersendat dan menyebabkan luapan.

Tags :