Insiden KRI Tjiptadi-381 Munculkan Opini Anti-Indonesia di Vietnam, Kenapa?
10 Mei 2019 by Lukyani
Insiden KRI Tjiptadi-38 ramai dibicarakan di media sosial Vietnam
Menteri Perikanan dan Kelautan RI, Susi Pudjiastuti, menyatakan bahwa pihaknya tidak segan untuk menenggelamkan 51 kapal pencari ikan gelap yang masuk ke wilayah perairan Indonesia. Sebagian besar kapal gelap tersebut berasal dari Vietnam.
Kemlu RI panggil Dubes Vietnam

Menyusul insiden kapal pencari ikan ilegal asal Vietnam di perairan Natuna, Menteri Susi mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri RI akan memanggil duta besar Vietnam untuk Indonesia guna mendiskusikan insiden tersebut.
“Kemlu telah memanggil Dubes Vietnam. Tanggal 4 kita akan melakukan penenggelaman 51 kapal KIA terbanyak dari Vietnam,” ujar Menteri Susi melalui cuitannya di media sosial Twitter menyusul pertanyaan dari Menteri Kehutanan Malam Sambat Kabat kaitannya dengan insiden KRI Tjiptadi-381.
Letnan Kolonel Agung Nugroho, Kepala Dinas Penerangan Komando Armada I TNI AL, mengatakan bahwa ke-12 ABK kapal ikan Vietnam BD 979 yang ketika ditangkap telah melakukan illegal fishing sudah diserahkan oleh KRI Tjiptadi-381 kepada Pihak Lanal Rannai Natuna pada Senin, 29 April 2019, dalam rangka proses penyelidikan lanjutan.
Kapal Vietnam menabrak KRI Tjiptadi-381

Sementara itu, insiden ini terjadi saat semakin ramainya “suara-suara nasionalistik dan anti-Indonesia yang banyak diangkat di media sosial Vietnam dalam beberapa bulan terakhir,” ujar editor BBC Vietnam, Giang Nguyen.
Kejadian ini diawali ketika kapal perang KRI Tjiptadi-381 sedang melakukan tindakan hukum di perairan Natuna Utara terhadap kapal Vietnam yang melakukan illegal fishing, sebagaimana dikatakan oleh Pangkoarmada I Laksamana Muda Yudo Margono dalam sebuah keterangan.
Akibat provokasi dari pihak kapal dinas Vietnam dengan menabrak lambung kiri KRI-Tjiptadi sehingga mengakibatkan kebocoran kapal, sebanyak 12 orang ABK Vietnam diamankan petugas dan dibawa ke Lanal Ranai untuk ditindak hukum lebih lanjut.
Video yang merekam insiden ini pun banyak beredar di media sosial, baik di Indonesia maupun Vietnam. Salah satu yang mengangkat masalah ini ke media sosial adalah YouTuber asal Vietnam, Nguyen Minh Tue.
Opini anti-Indonesia di media sosial Vietnam

Dalam unggahan Nguyen Minh Tue, sejumlah komentar yang masuk menggambarkan pandangan banyak masyarakat Vietnam terhadap Indonesia. “Angkatan Laut di Indonesia memiliki kebiasaan buruk, menarik kapal ikan Vietnam dari perairan negara itu ke Indonesia dan kemudian mengenakan denda dan menangkap mereka,” ujar Giang Nguyen.
“Vietnam sangat ketat dalam mengontrol internet dan media sosial termasuk YouTube, sehingga komentar-komentar seperti itu muncul dari apa yang disebut panduan opini publik yang tugasnya antara lain menggunakan media sosial menyebarkan narasi, termasuk yang agresif melawan siapa pun yang dianggap anti-Vietnam,” lanjut Giang Nguyen.
Berdasarkan pengamatan BBC Vietnam, beberapa bulan terakhir panduan opini publik yang semakin banyak ditemui di berbagai media sosial, termasuk pandangannya yang anti-Indonesia.
Salah satu pendapat dari warga Vietnam, Tan Nhuong Duong, mengatakan, “Bagus Vietnam, tembak saja mereka dan hukum penyusup,”. Selain itu, masih banyak lagi komentar-komentar lain yang bernada anti-Indonesia yang dilontarkan masyarakat Vietnam di media sosial.