Ijtima Ulama 3 Bakal Digelar, PA 212: Ulama yang Jadi Cebong Tidak Diundang
30 April 2019 by refa dewaBentar juga jadi kodok!
Pilpres 2019 telah usai, dan menurut perhitungan cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei, pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf mengantongi suara yang jauh mengungguli pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi, dengan jumlah 55% berbandi 45%, hal serupa juga ditunjukkan oleh perhitungan milik KPU yang juga menunjukkan perbandingan yang tak jauh beda, paslon 01 sekitar 56% dan paslon 02 sekitar 43% dengan jumlah suara yang masuk sekitar 55%
Namun dibalik itu semua, tak sedikit dari kubu 02 yang mengklaim terjadi kecurangan oleh bihak tertentu yang menyebabkan jagoannya kalah.
Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif kemudian menyebut jika pasca Pilpres 2019, bakal ada ijtima ulama ke-3 yang digadang-gadang akan dihadiri oleh ribuan ulama dan tokoh nasional yang diantaranya pernah mengikuti ijtima ulama satu dan dua, kecuali yang sudah bergabung di kubu capres 01.
Siapa saja tokoh yang akan hadir? Menjadi pegangan semua yang diundang di ijtima ulama satu dan ijtima ulama dua akan kami undang, kecuali yang sudah jadi cebong akan tidak kami undang, kata Slamet di salah satu restoran di Jakarta Selatan, Senin (29/4).
Lebih Slamet menjelaskan kenapa ulama cebong tidak diundang, pada dasarnya identitas ulama jelas mendukung hasil ijtima satu dan dua yang merekomendasikan pasangan nomor urut 02, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai presiden dan wakil presiden.
Untuk ijtima ketiga sendiri dikabarkan akan digelar untuk mewadahi banyaknya kecurangan yang dirasakan terjadi di Pilpres 2019. Slamet juga menyebutkan jika pada ijtima ulama ke-3 nanti akan ada pemaparan dari beberapa ahli terkait kecurangan-kecurangan tersebut.Namun, ia belum bisa merinci siapa saja ahli tersebut.
Kemudian paparan-paparan sedang dikomunikasikan oleh Steering Committee, ahli hukumnya siapa, tata negaranya siapa, ahli politiknya siapa, pakar IT-nya siapa, sedang dikomunikasikan, kata dia.
InsyaAllah pada hari H akan hadir di tengah kita dengan data valid, komplit, dan komprehensif. Jadi kami mohon maaf belum bisa menyebutkan satu demi satu siapa tokohnya yang akan hadir memberikan materi. Semata-mata demi keamanan para tokoh dan narsum kita juga, sambungnya.
Ijtima ulama ke-3 nanti dipastikan digelar di sebuah hotel di Sentul, Bogor. Meski lokasi dan tanggal sudah siap, namun Slamet belum dapat memastikan siapa saja tokoh politik dan hukum tata negara yang hadir dalam ijtima ulama ke-3 tersebut.
Sedang dikomunikasikan oleh Steering Committee. Alasannya demi keamanan tokoh dan narasumber.
Untuk surat undangan kabarnya juga telah dikirimkan kepada para ulama dan tokoh nasional yang identitasnya masih dirahasiakan tersebut pada Senin 29 April 2019.
Dari Banten setidaknya 80 orang akan datang, dari Aceh sekitar 10. ucap Slamet
Sebagai informasi tambahan, dalam ijtima ulama pertama yang dilangsungkan pada 27-29 Juli 2018 kemarin, para ulama akhirnya memutuskan dengan merekomendasikan Ketua Gerindra Prabowo Subianto sebgai calon presiden. Ijtima Ulama juga sebenarnya merekomendasikan dua tokoh islam sebagai calon wakil presidennya, namun setelah Sandiaga Uno terpilih sebagai wakil, ijtima ulama berikutnya, atau ke-2 pun menerima dan menelurkan 17 poin pakta integritas yang ditandatangani oleh Prabowo.
Namun, dibalik penyelenggaraan ijtima ulama, tak sedikit tokoh yang kemudian banting setir, beralih menjadi pendukung paslon 01. Salah satunya adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra.